Sabtu, 07 Mei 2011

Filsafat Klasik

Filsafat Klasik

PENDAHULUAN

Kira – kira dua ribu tahun, para filosof membangun fondasi falsafahnya sehingga mengguncang filsafat dunia barat. Para filosof klasik muncul untuk membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami pendangkalan dan melemahnya tanggungjawab manusia karena pengaruh negative dari para filosof aliran sofisme. Kehadiran filosof Yunani Klasik sama dengan kehadiran raksasa yang mengguncang bumi. Berbagai pandangan para filosof yunani merupakan motivasi kuat untuk bangkit kembali ilmu pengetahuan yang telah semakin lemah dan oleh pengaruh filsafat kaum sofis yang merelativitaskan segala sesuatu.
Socrates, Plato dan Aristoteles adalah para filosof yang bangkit pada masa yunani klasik. zaman klasik berawal dari Socrates, tetapi Socrates belum sampai pada suatu system filosofi, yang memberikan nama klasik kepada filosofi itu. Ia baru membuka jalan, mencari kebenaran dan belum sampai menegakkan suatu system pandangan.
Sistem ajaran filsafat klasik baru dibangun oleh Plato dan Aristoteles berdasarkan ajaran Socrates tentang pengetahuan dan etik beserta filosofi alam yang berkembang sebelum Socrates, yang mana akan dibahas dalam makalah ini.

FILSAFAT KLASIK

A. Socrates ( 469 – 399 SM )

Tidak ada orang yang tahu persis bagaimana Socrats dilahirkan. Yang jelas ialah bahwa pada tahun 399 ia dijatuhi hukuman mati dengan harus minum racun. Oleh karena pada waktu ia berumur 70 th, maka barangkali ia dilahirkan pada tahun + 470 SM. Agaknya ia berasal dari keluarga kaya, yang kemudian menjadi miskin. Yang jelas ialah bahwa ia mendapat pendidikan yang baik.
Seperti halnya para kaum sofis, Socrates juga memberi pelajaran kepada rakyat. Sama halnya dengan kaum sofis, ia mengarahkan perhatiannya kepada manusia. Perbedaannya dengan kaum sofis terletak di sini, bahwa Socrates tidak memungut biaya bagi pengajarannya. Socrates tidak meninggalkan tulisan apa – apa. Pengetahuan kita tentang Socrates kita terima dari para muridnya. Padahal muridnya banyak sekali, yang tulisannya juga bermacam – macam tentang dia.
Cara Socrates memberikan pengajaran adalah dengan mendatangi bermacam – macam orang ( ahli politik, pejabat, tukang dll ). Kepada mereka dikemukakan pertanyaan – pertanyaan yang mengenai pekerjaan mereka, hidup mereka sehari – hari dll. Jawaban mereka pertama – tama dianalisa dan disimpulkan dalam suatu hipotese. Hipotese ini dikemukakan lagi kepada mereka dan dianalisa lagi. Demikian seterusnya hingga ia mencapai tujuannya, yaitu membuka kedok segala peraturan atau hukum yang semu, sehingga tampak sifatnya yang semu, dan mengajak orang melacak atau menelusuri sumber – sumber hukum yang sejati. Supaya tujuan itu tercapai diperlukan suatu pembentukan pengertian yang murni. Cara pengajaran Socrates pada umumnya disebut dialektika, karena dalam pengajaran itu dialog memegang peranan penting.
Oleh karena Socrates tidak memberikan suatu sistem dan tidak meninggalkan tulisan sedikitpun, maka sukar sekali untuk menentukan bagaimana isi ajarannya yang sebenarnya. Barangkali ajarannya dapat dirangkum sebagai berikut :
Jiwa manusia bukanlah nafasnya semata – mata, tetapi asas hidup manusia dalm arti yang lebih mendalam. Jiwa adalah intisari manusia, hakekat manusia sebagai pribadi yang bertanggungjawab. Oleh karena jiwa adalah intisari manusia, maka manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya, lebih dari kebahagiaan tubuhnya. Pendirian Socrates yang terkenal adalah “ Keutamaan adalah pengetahuan “. Keutamaan dibidang hidup baik tentu menjadikan orang dapat hidup baik. Hidup baik berarti mempraktekkan pengetahuannya tentang hidup baik itu. Jadi baik dan jahat dikaitkan dengan soal pengetahuan, bukan dengan kemauan manusia.
Tidak jelas pandangan Socrates tentang Negara, akan tetapi ia memberikan asas – asas etika kenegaraan. Menurutnya, negara mempunyai tugas untuk mewujudkan kebahagiaan warganya, membuat jiwa mereka sebaik mungkin. Oleh karena itu, penguasa harus tahu “ apa yang baik “. Di dalam pemerintahan yang penting bukan demokrasi, atau suara rakyat, tetapi keahlian yang khusus, yaitu pengenalan tentang “ yang baik “.

Download makalah lengkap disini

0 comments: