Selasa, 02 Agustus 2011

Konsep Dasar Teori Imunisasi

Konsep Dasar Teori Imunisasi

A.     Konsep Dasar Imunisasi

1.      Pengertian

Imunisasi adalah proses membuat subyek imun atau menjadikan imun secara aktif : perangsangan dengan antigen spesifik untuk menghindari respon imun, secara pasif : pemberian reaktivitas imun spesifik pada individu yang sebelumnya tidak imun melalui pemberian serum dari individu yang imun
(Kamus Saku Kedokteran Dorlan, 546)

2.      Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

a.       Poliomyelitis (kelumpuhan)
b.      Campak (Measles)
c.       Difteri
d.      Pertusis (Batuk rejan, batuk 100 hari)
e.       Tetanus
f.        TBC
g.       Hepatitis B
h.       Hepatitis
i.         Cholera
j.         MMR
k.       Typhoid
l.          Yellow Fewer (Demam Kuning)
(Pedoman imunisasi melalui jalur agama islam : 2003, 34)

3.      Bahan-bahan untuk membuat vaksin

Vaksin dibuat di laboratorium, berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat menimbulkan penyakit, tetapi kemudian bibit penyakit ini dilemahkan atau dimatikan sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
a.   Ada yang dibuat dari bibit penyakit yang dimatikan
Contoh : Bakteri pertusis dalam vaksin DPT
b.   Bibit penyakit yang sudah dilemahkan
Contoh : Virus campak dari vaksin campak.
Virus polio dalam vaksin polio.
Vacilus calmete gurein dalam vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis
c.  Ada yang dibuat dari toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri kemudian dirubah menjadi tocoid sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
Contoh :  Tetanus Toxoid dalam vaksin TT
                Difteri Toxoi dalam vaksin DPT atau TT      
d.    Ada yang dibut dari bagian bibit penyakit
Contoh : Lapisan paling luar (mantel) virus hepatitis B dalam pembuatan vaksinhepatitis B.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2000 : 37)

4.   Hal-hal yang dapat merusak vaksin

Bila vaksin di tangani sebagaimana mestinya maka potensi vaksin akan tetap baik semua tanggal kadaluarsa yang tercantum dalam label. Vaksin yang baik akan menimbulkan kekebalan yang cukup tinggi.
a.    Panas sinar matahari dan pembukuan dapat merusak vaksin
b.    Panas merusak semua jenis vaksin, sinar matahari terutama vaksin BCG dan campak
c.    Pembekuan dapat merusak vaksin yang dibuat dari foxoid misalnya vaksin DPT, DT, TT
d.  Bila vaksin sudah rusak karena panas atau pembekuan maka potensinya akan hilang. Walaupun disimpan kembali ke tempat penyimpanan dengan suhu yang tepat, lain dari itu desinfektan atau antiseptik (misalnya : alkohol, formalin, spritus) dan detergen dapat merusak vaksin.
 (Keperawatan Pediatric, 2004 ; 240).

5.      Daftar Imunisasi yang dianjurkan dan diharuskan

a.    Yang diharuskan
1.   BCG
2.   DPT
3.   Hepatitis B
4.   Polio
5.   Campak
b.   Yang dianjurkan
1.   MMR
2.   Hb (Haemophilus Influensa B)
3.   Hepatitis A

6.      Macam-macam Imunisasi

a.    BCG
Merupakan vaksin yang berasal dari bakteri. Vaksin BCG adalah vaksin beku kering, terbentuk seperti serbuk atau bubuk. Sebelum disuntikkan vaksin BDG harus dilarutkan dengan pelarut NaCl 0,9% vaksin yang dilarutkan harus digunakan langsung. Pembekuan tidak merusak vaksin. BCG diberikan pada usia 0-11 bulan dengan dosis 0,05 cc secara intracutan sebanyak 1 kali.
Indikasi kontra : sakit kulit di tempat disuntikkan
b.    DPT
Terdiri dari toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus, kadang-kadang disebut tryle vaksin. DPT disimpan pada suhu 2°C-8°C, kemasan yang digunakan adalah 5 cc untuk DPT
c.    Toxoid Difteri
Bagian dari vaksin DPT atau DD, difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi racun. Vaksin tersebut dari toxoid yaitu racun difteri yang telah dilemahkan dan akan rusak apabila dibekukan dan rusak oleh panas.
d.    Vaksin Pertusis
Merupakan bagian dari DPT penyebab adalah bakteri, dibuat dari bakteri yang telah dimatikan dan mudah rusak oleh panas
e.    Vaksin Tetanus
Tetanus disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toxin (racun) terbuat dari toxin tetanus yang telah dilemahkan dan bila rusak jika dibekukan dan terkena panas.
f.      Polio
Disebabkan oleh virus berbentuk cairan sebanyak 2 cc atau 1 cc dalam flacon dilengkapi dengan piet untuk meneteskan vaksin langsung ke mulut bayi. Mudah dan cepat rusak jika terkena panas, jika dibandingkan dengan vaksin lainnya. Polio diberikan pada bayi umur 0-11 bulan sebanyak 2 tetes. Diberikan sebanyak 4 kali dengan jarak 4 minggu. Biasanya tidak ada efek sampingnya.
g.    Campak
Merupakan bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku kering dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Mudah rusak oleh panas dan tidak rusak oleh pembekuan.
Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan dengan dosis 0,5 cc,  cara penyuntikannya adalah Sc pada lengan kiri bagian atas sebanyak 1 kali.
Efek sampingnya adalah panas, kejang-kejang, peradangan rasa sakit di daerah suntikan.
h.    Hepatitis B
Dalam masyarakat biasanya dikenal sebagai penyakit kuning atau sakit liver. Penyebab utamanya adalah hepatitis B. Vaksin Hepatitis B akan rusak oleh pembekuan jguga pemanasan, baik disimpan pada suhu 2°C – 8°C. Dosisnya 0,5 cc secara IM pada 1/3 paha luar. Diberikan mulai usia 0 bulan sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan, efek sampingnya tidak ada.
(Keperawaan Pediatric, 2004 ; 237)

0 comments: