Selasa, 18 Oktober 2011

Perkembangan Kaidah Fiqh dari Masa ke Masa


Perkembangan Kaidah Fiqh dari Masa ke Masa

Pengantar

Ketika Rasululullah masih hidup, segala persoalan yang ada langsung bisa diputusi dengan melaporkannya terhadap beliau. Tetapi dikala Rasul telah wafat, para sahabat tidak mau harus berijtihad untuk memecahkan beragam problem yang ada. Maka ,semakin kompleks pula permasalahan-permasalahannya. Metode yang ditempuh sahabat setiap kali menghadapi permasalahan yang terjadi adalah,  mencari hukumnya dalam Al-Qur'an, jika tidak ditemukan maka mencarinya dalam sunnah Nabi. Dan jika tidak ditemukan pula, maka mereka berijtihad dengan jalan menyamakan 'illat masalah yang terjadi dengan masalah-masalah yang sudah terdapat hukumnya, baik dari keputusan Rasul atau yang lainnya

Berawal dari kesengajaan, itulah kata yang tepat untuk terkodifikasikannya kitab-kitab kaidah fiqh, karena pertama-tama kaidah-kaidah tersebut hanya tersisipkan dalam kitab-kitab fiqh atau 'ushul fiqh. Maka ketika zaman telah menuntut para 'ulama untuk membukukannya, mereka baru memunguti kaidah-kaidah yang tercecer tersebut.

Itupun dari sebagian 'ulama' ada yang cuma memodifikasi kitab-kitab sebelumnya. Maka dari itu kami mencoba untuk mengupas kitab-kitab kaidah fiqh per-madzhab setiap abadnya

Oleh karena itu kami mengklasifikannya terhadap kitab-kitab yang murni dari pemikiran seorang 'ulama' – yang nantinya ditandai dengan angka –  dan kitab-kitab yang hanya sekedar memodifikasi kitab sebelumnya – yang nantinya akan dibedakan dengan huruf kecil.

Kitab-Kitab Kaidah Fiqh Permadzhab

dari Abad ke Abad


(المذهب الحنفي)
1.   ابو الحسن عبيد الله بن الحسين الكرخي) رسالة الكرخي  w. 340 H.)
Ø  kitab kaidah fiqh pertama kali
Ø  belum ada pemilahan antara dlobit, kaidah, maupun pedoman agama.
Ø  Pada abad keenam dikomentari oleh:
a.       شرح رسالة الكرخي نجم الدين النسفي) w. 537 H.)
Abad V.
          2.  ابو زيد الدبوسي) تأسيس النظر w. 430 H.)
Ø  Terdapat delapan bab, setiap babnya memuat beberapa ashlu – baik berupa dlobit, atau kaidah -. Dan semuanya berjumlah sekitar 80 macam.
Ø  Keistimewaan: mampu merangkul semua madzhab dan hampir seluruh kandungan kaidahnya.
Abad VI.
          3.  شرح رسالة الكرخي نجم الدين النسفي) w. 537 H.)
         4.  أسعد بن محمد بن الحسن الكرابسي) الفروق w. 570 H.)
Ø  Membahas persoalan furuqiyyah dan diurutkan seperti kitab-kitab fiqh.
Abad VII.
          5. تلقيح العقول في فروق المنقول  أحمد بن عبد الله بن ابراهيم المحبوبي) w. 630 H.)
Ø  Membahas persoalan furuqiyyah dan diurutkan seperti kitab-kitab fiqh.
Ø  Inilah kitab terakhir pada madzhab Hanafi,akan dimulai kembali setelah tiga abad berikutnya.
Abad X.
6. زين الدين بن ابراهيم = ابن نجيم) الأشباه و النظائر w. 980 H.)
Ø  Menyerupai Asybah Wan Nadzoir milik Suyuthi. Namun dalam kitab ini di tambah satu kaidah : “La Tsawaba Illa Bi al-Niyat”
Ø  Kitab ini sudah berulang kali dimodifikasi dalam berbagai versi, seperti ;
b.       احمد بن محمد الهموي) غمز عيون البصائرw. 1098 H.) pada abad XI.
Salah satu syarah terbesar yang terdiri dari empat jilid.
c.       اتحاف الأبصار و البصائر في تبويب الأشباه و النظائر  (محمد ابي الفتح) abad XIII.
d.       محمد هبة الله بن محمد التاجي) التحقيق الباهرw. 1224 H.) pada abad XIII.
Salah satu syarah terbesar yang terdiri dari enam jilid, 200 halaman.
Abad XII.
          7.  مجامع الحقائق ابو ساعد محمد الخادمي) w. 1176 H.)
Ø  Sebenarnya bertujuan mengulas tentang Ushul Fiqh, tapi ternyata kandungan kaidahnya sangat banyak ; kurang lebih 1504 kaidah.
Ø  Sesuai urutan huruf Hijaiyyah.
Ø  Sayangnya tanpa diberi penjabaran yang berarti
Ø  Kemudian kitab ini disyarahi oleh :
e.        (مصطفى بن محمد الخزحسري) منافع الدقائق شرح مجامع الحقائقpada 1246 H.
f.        (سليمان القرق الأغاجي) شرح الخاتمةpada 1299 H.
Abad XIII.
           8. مجلة الأحكام العدلية (علماء الحنفية)
Ø  Ditulis secara kolektif oleh ‘ulama hanafiyyah atas rekomendasi dari Dawlah Utsmaniyyah pada tahun 1286 H.
Ø  Tentang mu’amalah maliyyah dan hukum-hukum perdata
Ø  Mengandung 77 buah kaidah secara acak
Ø  Sistematika disesuaikan dengan nomor dengan mengikuti bab fiqh dan memuat 1851 pasal.
Ø  Kitab fiqh yang pertama sebagai unifikasi hukum
Ø  Kitab ini sudah berulang kali dimodifikasi pada abad XIV dalam berbagai versi, seperti ;
g.      شرح المجلة
   -    kolaborasi antara dua 'ulama' :
-    محمد خالد العطسي 
-    محمد ظاهر العطسي
- terdiri dari enam jilid tapi hanya jilid pertama yang membahas secara intens kaidah fikh
h.      شرح المجلة (سليمان رستم الباز)
                         - jarang ditemui di perpustakaan- perpustakaan besar yang ketebalannya 
                           mencapai 1288 halaman
i.               (الدكتور علي حيضر ) درر الحكام شرح مجلة الأحكام
-  pada mulanya, kitab ini ditulis dalam bahasa Persia, namun telah    di bahasa arabkan oleh Fahmi Al-Husainy.
j.          شرح القواعد الفقهية   أحمد بن محمد الزرقاء)w. 1357 H.)
  -    dinilai sebagai salah satu syarah terbaik diantara syarah-syarah lain.
k.       المدخل الفقهي العام  (الدكتور مصطفى بن أحمد الزرقى)
  -   terdiri dari tiga jilid, dan kajian kaidah fikh terdapat pada jilid tiga.
  -   mengenai furu'iyyah, dlobit fiqhiyyah, dan kaidah ushuliyyah
  -   juga dilengkapi tela'ah sejarah.
 - kaidah fiqh disini berjumlah 31 buah  dan disesuaikan dengan huruf   hijaiyyah dan jumlah keseluruhan dlobit fiqhiyyah, dan kaidah ushuliyyah  mencapai 130 buah.
9. الفرائد البهية في القواعد و الفوائد الفقهية  محمود حمزة)w.1305 H.)
Ø  yang merangkum beragam kaidah ushuliyyah, fiqhiyyah, dan dlobit-dlobit yang disusun sesuai bab-bab kitab fikh
Ø  beliau-lah orang pertama yang memilah antara kaidah ushuliyyah dan dlobit fiqhiyyah
Abad XIV.
 I0. الفرائد البهية  محمود افاندي حمزة) w.1305 H.)
Ø  berbentuk mukhtashor, mengikuti urutan bab-bab fiqh dan selalu diawali dengan artikulasi tekstualis kemudian dalil kaidah dan diakhiri dengan uraian sebagian furu' kaidah

 (مالكية)
Abad V.
 النظائر 1 قاضي عبد الوهاب البغدادي) w.422 H )
Ø  Kitab ini khusus mengkaji masalah-masalah fiqhiyyah yang mempunyai kemiripan karakter hukum.
Ø  Kitab ini sangat unik, karena nama penulis tidak tercantum pada sampul kitab yang masih berupa manuskrip yang belum di cetak.
Ø  Keunikan lain Beliau memulai setiap satu kaidah dengan satu tema khusus, kemudian tema tersebut dikembangkan hukumnya ke dalam setiap bab fiqh..  
Abad VII.
2.   انوار البروق في أنواع الفروق شهاب الدين أحمد بن إدريس القرافي ) w. 684 H.)
Ø  memuat 548 kaidah dengan desain yang apik, jelas, dan enak dibaca, walaupun tidak disusun secara sistematis. Didalamnya terkandung kaidah-kaidah dasar,kaidah usulhiyyah, kaidah furu’iyyah, dan kaidah lughowiyyah.
Ø  Kitab ini sudah berulang kali dimodifikasi  dalam berbagai versi, seperti;
1) pada abad VIII ;
a.         ادرار الشروق على انواع الفروق oleh:
سراج الدين قاع بن عبد الله الأنصاري = ابن شطى)     w. 723 H.)
b.         مختصر قواعد القرافي  ابو عبد الله محمد بن ابراهيم الباقوري)w.707 H.) هامش :  
-      memilah kaidah-kaidah yang ditulis al-Qarrafi sesuai bidang studinya masing-masing,begitupun dengan kaidah ushuliyyah dan kaidah lughowiyyah. Dengan demikian sistematika penulisan al furuq yang cenderung acak dan tidak tertata rapi, melalui kitab ini menjadi lebih apik dan enak dibaca.
c.          مختصر انوار البروق شمس الدين ابي عبد الله محمد الربع) w. 715 H.) :  مختصر
-      belum beredar secara umum. Dan manuskripnya dapat ditemukan di perpustakaan Al Azhar Kairo.

2)  pada abad XIV ;
d.         تهذيب الفروق و القواعد السنية في الأسرار الفقهية  على بن حسين) w. 1367 H.)
-     untuk mengoreksi plus merekontruksi kandungan al-furu’ karya al-Qarafi.
-      mengikuti metedologi yang dipakai Ibn Syath dalam syarah idrar al-suruq yang juga mengkritik al-furu’, sekaligus melakukan penyulaman atas kekurangan al-furu’  yang di kritik Ibn Syath.
-     ketiga naskah kitab ini ( al-furu’ karya al-Kaafi, idrar al-suru’ karya Ibn Syath, tahdzib al-furu’ karya Muhammad Ali ), kemudian dicetak bersamaan dalam satu paket, sebab ketiganya merupakan kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu dalam mempelajarinya kita harus,mempelajari ketiganya agar tidak terjadi kesalahan serta agar bisa mendapat kesimpulan atau konklusi hukum yang memuaskan.
Abad VIII.
v ابو عبد الله محمد بن محمد بن أحمد المقاري (wafaf 758 H).  menghasilkan dua kitab;
          3. القواعد
Ø  lebih intens mengkaji furu’ madzhab Maliki,
Ø  disusun sesuai urutan bab fiqh.
Ø  Kaidah yang terkandung dalam kitab ini umumnya tidak disertai dasar pengambilan dalil, dan juga punya redaksi yang panjang.
Ø  Kitab ini memang khilafiyyah.
Ø  Kitab ini juga memuat studi khilaf lintas madzhab. Kajian komperatif inilah yang memberikan nilai lebih bagi kitab ini.
           
         4.   عمل من طب لمن حب
Ø  dibagi dalam empat bagian. Yang paling menarik adalah, bagian kedua yang mengkaji persoalan fiqhiyyah sebanyak 500 masalah, serta bagian ketiga yang memuat 200 kaidah fiqhiyyah. Sayangnya ke 200 kaidah itu dikaji secara singkat tanpa contoh.

        5.  القوانين الفقهية (محمد بن أحمد الجيزي) (wafat 741 H).

Ø  Memuat rumusan hukum madzhab Maliki dan sekaligus catatan mengenai rumusan fiqh madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Ø  Model penulisannya adalah mula-mula menyebutkan madzhab Maliki, lalu dirangkai dengan pendapat tiga madzhab lainnya.
Ø  Yang agak unik dari kitab ini adalah dicantumkannya sepuluh bab yang berisi kajian tauhid pada permulaannya. Dan bagian akhir kitab ini berisi sejarah dan kisah para pemimpin, serta studi tentang ilmu adab.
Ø  Keistimewaan kitab ini barang kali terletak pada stimulus pengarang dalam menggunakan pertanyaan dan menyebutkan perbedaan jawabannya.
Abad IX.
6.  المهذب في ضبط قواعد المذهب  (ابو عبد الله محمد بن أحمد) w. 889 H
Ø  ini merupakan kitab satu-satunya madzhab maliki yang dikarang pada   abad IX.Sayangnya kitab ini belum di cetak.
Abad X.
7. المنهاج المنتخب  (ابو الحسن على بن قاسم الزقاق)
Ø  dalam bentuk nazhom mencapai 437 bait dan secara khusus mengkaji koleksi kaidah Imam Malik
Ø  disyarahi oleh :
e.          المنجور على المنهاج المنتخب (ابو العباس أحمد بن على المنجور)
-  banyak mengadopsi kandungan kitab al-qawa’id karya al-Maqqari, al-furu’ karya al-Qarrafi, serta al-masalik karya al-Wansyarisi. Ketiga kitab inilah yang menjadi rujukan oleh beliau dalam mengulas kaidah fiqh dalam kitab ini.
f.تكملة المنهاج المنتخب  (ابو عبد الله محمد بن أحمد ميارة) (w. 1072 H)
-  penyempurna dari nazham manhaj al-muntakhab karya al-Ziqaq. Dalam kitab ini terdapat 671 bait. Kitab ini ditulis pada abad ke XI
v   ابو العباس أحمد بن يحيى الو نشارسي menghasilkan dua kitab ;
         8. ايضاح المسالك إلى قواعد إمام مالك
Ø  dicetak dalam satu jilid.
Ø   Kaidah-kaidah yang tercantum di dalam kitab ini ditulis secara acak dan tersebar di berbagai halaman, bahkan banyak diantaranya ditulis dengan nada pertanyaan.
Ø   Beliau belum memilah antara kaidah fiqhiyyah dan ushuliyyah.
Ø  Kaidah yang termuat dalam kitab ini secara keseluruhan berjumlah 118.
Ø  disyarahi oleh:
g.         النور المقتبس في قواعد أنس بن مالك (عبد الواحد بن الونشارسي) (w. 955 H).
-  Sayangnya kitab ini belum dicetak dan salah satu manuskrip aslinya berada di Madrid spanyol.
9. عدة البروق في تلخيص ما في المذهب من الجموع و الفروق
Ø   mengkaji pemasalahan furu’iyyah secara tuntas dan menyeluruh.
Ø   disusun secara sistematis sesuai urutan bab fiqh.
10.  الكلية (محمد بن أحمد بن محمد المكناسي) (w. 919 H)
Ø  Walaupun belum dicetak secara resmi namun kitab ini banyak ditemui diperpustakaan Arab dan Afrika.
Abad XIV.
11. اليواقيت الثامنة في نظام عالم المدينة (ابو الحسن على بن عبد الواحد الأنصاري)
Ø  Dalam bentuk nadzom
12.  قواعد الإمام مالك  (ابو محمد بن عبد الرحمن بن يوسف المسجني)
Ø  khusus mengkaji koleksi kaidah fiqh Imam Malik.
Ø  sistematika penulisannya banyak mengikuti cara yang ditempuh al-Wansyarisi dalam idlah al-masalik.
Ø  terdiri dari 83 nadzham, serta banyaknya halaman kitab ini berjumlah 1723 halaman.

13. النظائر الفقهية  (ابن عبد محمد المكنسي)
Ø  mengkaji masalah-masalah al-nazha’ir al-fiqhiyyah.
Ø  Kitab ini belum dicetak dan tebalnya mencapai 862 halaman.


(شافعية)
ِِِِِِAbad V.
1.  الفروق  (ابو محمد عبد الله بن يوسف بن عبد الله الجويني) (w. 438 H).
Ø  khusus membahas masalah-masalah furuqiyyah (perbedaan-perbedaab istilah fiqh).
Ø  mengkaji ilmu furuq pada permulaan kitabnya, disertai dengan perbedaan prinsip di antara beragam masalah yang memiliki keserupaan, lalu diteruskan dengan kajian seputar perbedaan masalah-masalah ushuliyah, baru kemudian masuk pada pokok bahasan yakni masalah furuqiyyah.
Ø  mirip karya Al-Muzani,  Al-mukhtashor

2. الفروق  (ابو العباس أحمد بن محمد الجرجاني) (w. 482 H).
Ø  juga mengulas masalah-masalah furuqiyyah mazhab Syafi’i dalam kitab
Ø  sesuai urutan bab Fiqh, disamping penyisipan beberapa catatan penting dalam setiap kajiannya.
Abad VII
3. القواعد في الفروع الشافعية  (ابو الحامد محمد بن ابراهيم الجاجرمي) (w. 613 H).
Ø  Kitab ini mendapat sambutan hangat dari para ulama’ dan pelajar, terutama pada masa hidup sang pengarang
4.  تخريج الفروع على الأصول  (ابو المناقب شهاب الدين محمود الزنجاني) (w. 656 H).
Ø  disertai dengan metedologi istinbath (ushul fiqih) dari dua pendiri madzhab, yakni Syafi’i dan Hanafi, kemudian menyebutkan sebagai furu’ fiqhiyyah yang termasuk cakupan kaidah bersangkutan.
5. (عز الدين بن عبد السلام) قواعد الأحكام في مصالح الأنام  (w. 660 H),
Ø  marangkum semua permasalahan fiqhiyyah hanya dalam satu patron’ dasar, yakni i’tibar al-mashalih wa dar’ al-mafasid.
Ø   disyarahi oleh :
a.     الفوائد الجسام على قواعد ابن عبد السلام (عمر بن رسلان البلقني) (Wafat 805 H)
-  memulai setiap persoalan dengan terlebih dahulu menulis naskah asli Izzuddin. Kemudian diteruskan dengan tanggapan seputar tulisan itu, tanggapan bisa dimaksud berbentuk penjelasan, catatan, koreksi, bahkan kritik atas pendapat Izzuddin. Kitab ini ditulis pada abad  ke VIII.
Abad VIII
6. الأشباه و النظائر  (صدر الدين محمد بن عمر = ابن وكيل) (wafat 716 H).
Ø  mengkaji kaidah-kaidah fiqh yang digali langsung dari beragam persoalan fiqhiyyah yang memiliki kesamaan karakter dan hukum.
Ø  Dimodifikasi dengan berbagai versi:
v  صلاح الدين خليل بن كيكالدي العلائي (wafat 761 H).  yang menyarahinya dengan dua kitab ( b dan d)
b.     المجموع المهذب في قواعد المذهب
-  disyarahi pada abad ke IX oleh:
c.    الأشباه و النظائر  (عمر بن على / ابن ملقن) (w. 804 H)
-   kitab ini adalah hasil modifikasi dari kedua kitab, yaitu;الأشباه و النظائر dan المجموع المهذب في قواعد المذهب
-   Penulisannya disesuaikan dengan urutan bab fiqh.
d.    الأشباه و النظائر في فروع الفقه الشافعي
-  Dua kitab (b dan d)diatas memberi banyak tambahan atau catatan atas Al Asybah karya Ibnu Wakil, serta menyusunnya dengan sangat sistematis, khusus untuk kaidah-kaidah yang terkandung dalam kitab Al Majmu’ Al Mudzahhab dipilah dalam media tiga medium pokok: yakni lima kaidah dasar, kaidah-kaidah ushul, dan kaidah-kaidah fiqh.

e.     الأشباه و النظائر  (تاج الدين عبد الوهاب بن علي بن عبد الكافي السبكي) (w.771 H).
-  Beliau memilah kitab ini kedalam bab-bab berikut,
pertama bab kaidah dasar,
kedua bab kaidah-kaidah yang mengandung furu’ dalam berbagai bab fiqh,
ketiga bab kaidah-kaidah yang hanya masukl dalam bab fiqh,
keempat kajian masalah-masalah kalamiah yang memunculkan furu’-furu’ fiqhiyyah,
kelima pembahasan tentang pesoalan-persoalan ushuliyyah yang memuat furu’-furu’ fiqhiyyah,
keenam bab seputar istilah-istilah arab atau kaidah-kaidah nahwuyang mempunyai persamaan prinsip dengn kaidah-kaidah fiqhiyyah,
ketujuh bab mengenai sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat dikalangan fuqaha’ beserta landasan dalil masing-masing pendapat dan contoh-contoh konkritnya,
kedelapan pembahasan berbagai prinsip-prinsip fiqhiyyah yang sangat terperinci dan nyaris lengkap, seperti kajian lengkap hakikat dzimmah, dhobith, tentang khulu’ atau kajian seputar Al ghaz. Bagian terakhir ini dibagi dalam berbagai kaidah, faidah, dlobith, maupun fasal.
-  Kitab ini ditulis pada abad ke VIII

v  جمال الدين عبد الرحيم بن الحسن الإسناوي  (w. 772 H).  menghasilkan dua kitab;
7. نزهة النوادر في رياض النظائر
Ø  memuat beragam masalah nazha’ir,dan pada bagian akhirnya mengulas persoalan fiqh di tinjau dari aspek perbedaan dan persamaaanya.
8. مطالع الدقائق في تحرير الجوامع و الفوارق
Ø  menjelaskan setiap dua persoalan fiqhiyyah dan dua aspek sekaligus, aspek persamaan (jami’) dan titik perbedaan (fari’), dengan menerangkan latar belakang masalah, kemudian titik temunya, serta perbedaan-perbedaan prinsipil keduanya.
Ø  disusun sesuai urutan bab-bab fiqh, ditambah catatan penting soal fiqhiyyah
9. المنثور في القواعد  (بدر الدين محمد الزركشي) (w. 794 H),
Ø  sesuai urutan huruf hijaiyyah.
Ø  Didalamnya termuat beragam kaidah fiqh, illat hukum, dlabith,hingga detil-detil persoalan fiqhiyyah dengan berbagai altikulasi yang sangat luas dan dengan tulisan yang sistematis.
10. القواعد  (شريف الدين عيس الغازي) (w. 799 H)
Ø  memuat banyak kaidah-kaidah fiqh dengan pengecualian-pengecualiannya, serta tambahan kajian tentang alghaz milik al-Asnawi yang dilengkapi oleh al-Ghazi.
Abad X
11. الأشباه و النظائر  (جلال الدين عبد الرحمن بن ابي بكر بن محمد السيوطي) (w 911 H).
Ø  kitab ini beliau merangkai beragam kaidah, dlabith, nazhair, hingga detail-detail masalah lainnya dengan klasifikasi yang sangat sistematis dan mudah di cerna.
Ø  Konsep penulisan versi as-Suyuti kedalam tiga kelompok besar, yakni kaidah-kaidah  yang mempunyai medium yang cukup menyeluruh, kaidah-kaidah yang mengandung jangkauan furu’ mayoritas, kaidah–kaidah yang masih diperselisihkan.
Ø  kitab ini menjadi salah satu kitab istimewa dengan sitematika penulisan terbaik dizamannya.
Ø  Diringkas menjadi nadzom dalam:
f.      الفرائد البهية  (ابو بكر بن ابي القاسم الأهدل اليمني) (w. 1035 H).
-  kitab ini kemudian disyarahi pada abad ke XIII dengan :
g.   المواهب السنية  (عبد الله بن سليمان الجرهازي) (w. 1201 H).
-  Sistematika penulisannya yakni terdiri dari tiga bagian;
(1) lima kaidah yang memuat cakupan kaidah yang universal, (2) kaidah yang memuat cakupan furu’ cukup banyak namun tak sebanyak cakupan yang pertama,
(3) kaidah-kaidah yang masih diperdebatkan.
-  kemudian kitab ini dimodifikasi lagi pada abad ke XIV oleh dua kitab dibawah ini ( h dan I ):
h.          إيضاح القواعد الفقهية (عبد اله بن ساعد محمد عبادي الحضرمي)(w. 1410)
-  merupakan ringkasan dari al-mawahib al-saniyyah
-  sitematika penulisannya mengikuti metode al-asybah wa al-nazha’ir karya al-Suyuti.
-  Secara umum kitab ini dipilah kedalam empat bagian;
pertama adalah muqadimmah yang berisi uraian tantang latar belakang sejarah,sistematika,metodologi, manfa’at, dan fungsi mempelajari kaidah fiqh,
kedua berisi uraian lima kaidah kubra,
ketiga menguas kaidah aghlabiyyah,
keempat membahas kaidah yang formulasinya masih diperdebatkan oleh para fuqoha’.
i.            فوائد الجنية  (ابو الفيض محمد ياسين بن عيس الفداني المكي)
-  cukup kritis dan komprehensip dalam mengulas isi kitab Mawahib Sanniyah, baik dari sisi bahasa, contoh, uraian, pengembangan masalah, hingga profil-profil  fuqoha' dalam setiap bagiannya.
Abad XI
12. الإعتناء في الفرق و الإستثناء  (بدر الدين محمد بن ابي بكر بن سليمان البكري)
Ø   Mengandung 600 kaidah dan disusun sesuai urutan bab fiqh.
Ø  Model penulisannya per kaidah dimulai dengan penjalasan singkat tentang masalah fiqh, lalu menyebutkan kaidah, serta diakhiri dengan pengecualian-pengecualiannya.
Abad XIII
13. شرح القواعد الخمس  (عبد الله بن علي سويدان) ( w. 1234 H),
Ø  kitab ini pada mulanya membahas lima kaidah kubra, namum pada bagian akhirnya  beliau juga menyinggung beberapa kaidah fiqh lainnya selain kaidah kubra.


(حنابلة)
Abad VII
1. الفروق  (ابو عبد الله محمد بن عبد الله السموري) (w. 616 h)
Ø  kitab pertama karya ulama’ madzhab hambali,
Ø  membatasi kajiannya hanya pada masalah-masalah furuqiyyah.
Ø  Salah satu keistimewaannya terletak pada salah satu upaya penulisnya untuk selalu mengomparasikan setiap perbedaan prinsip antar persoalan fiqih dipandang dari sisi yuridisnya, baik al-qur’an maupun hadist.
Ø  Sayangnya kitab ini belum di cetak dan manuskripnya berada di perpustakaan Imam bin Sa’ud al-Islamiyyah, Riyadl, Arab Saudi.
Abad VIII
2. القواعد النورانية الفقهية  (أحمد بن تيمية) (w. 728 h)
Ø  Jika dilihat dengan sekilas kitab ini agaknya Cuma membahas persoalan khilaf antar ulam’ dan tidak sedikitpun mencerminkan sebagai kitab kaidah. Padahal tidak demikian, didalamnya terdapat kajian ilmun fiqh walaupun dengan porsi terbatas. memang tidak menulis secara eksplinsit kaidah-kaisdah fiqh yang tetuang dalam kitab ini, sehigga di butuhkan penalaran dalam untuk memahaminya.

v   نجم الدين سليمان بن عبد القوي الطوفي  (w. 716 h)yang menghasilkan dua kitab ;
3. القواعد الصغرى
4. القواعد الكبرى
Ø  kedua ini secara khusus mengkaji kaidah-kaidah fiqh madzhab hambali tampa mengaitkannya dengan madzhab yang lain.

5. القواعد الفقهية  (ابن القاضى الجبل أحمد بن الحسن) (w. 771 h)
Ø  kaidah-kaidah yang terkandung dalam kitab ini umumnya bebentuk kalam matsal (pribahasa) yang sangat ringkas, sehingga membutuhkan penalaran dan pencernaan yang mendalam untuk memahami isi yang terkandung.

6. الإيضاح في الفقه الإسلامي  (ابو الفرج عبد الرحمن بن رجب) (w. 795 h)
Ø  memuat sekitar 160 kaidah
Ø  disusun sesuai urutan bab fiqh.
Ø  Kaidah-kaidah yang tertulis di dalamnya disusun sesuai tema-tema tertentu,
Ø  rata-rata mempunyai redaksi yang panjang.
Ø  juga terdapat catatan penting madzhab hambali yang bisa menambah kekayaan pengetahuan bagi si pembacanya.
Ø  belum memilah antara kaidah dan dlabith.
Abad X
7. مغني ذوي الأفهام عن الكتب الكثيرة في الأحكام  (جمال الدين يوسف بن عبد الهادي)(w. 909)
Ø  lebih banyak mengintensifikasi pembahasan pada furu’iyyah. Namun pada bagian akhirnya banyak menyinggung kajian kaidah-kaidah fiqh yang ditulis secara acak dan tanpa urutan yang jelas.
Ø  Jumlahnya mencapai 70-an kaidah.

Abad X
8. (عبد الرحمن بن الناصر السعدي) رسالة في القواعد (w. 1379 H)
Ø  kitab ini adalah syarah dari nadzom yang ditulis pengarangnya sendiri yang berjumlah 47 bait, sehingga kaidah –kaidah yang tertulis didalamnya tidak terlalu banyak.

 KITAB KAIDAH LINTAS MADZHAB

الوجيز في إيضاح الفقهية والكلية  (دوكتر محمد صدقي بن أحمد البورنو )

Ø  Kitab ini memang bertujuan mengurai kontradiksi guna membangun sintesa pendapat antar madzhab tanpa harus berpihak pada madzhab manapun di antara ke empat madzhab tersebut.
Ø  diterbitkan pertama kali pada 1404 H./1983 M.

Epilog

Demikianlah sedikit kupasan tentang kitab-kitab kaidah fiqh. Yang perjalanannya menyimpulkan bahwa ;

Pertama, kemunculan dan pembukuan kaidah-kaidah fiqhiyyah selalu mengikuti laju perkembangan fiqh, jika kajian fiqh mengalami kemandekan, maka kaidah fiqh pun juga terkena imbasnya, begitupun sebaliknya.

Kedua, kemunduran ranah ijtihad justru membuat khazanah penulisan kitab-kitab kaidah semakin banyak. Ijtihad satu madzhab ternyata tidak membuat aktifitas penulisan menurun, melainkan semakin meningkat.

Ketiga, berkat kesungguhan ulama-ulama madzhab, akhirnya kajian kaidah fiqh yang semula sekedar sisipan-sisipan yang tercecer menjadi disiplin ilmu yang mandiri dengan metodologi yang tersendiri pula. Sesuatu yang dulunya asalnya dari ketidak sengajaan, kini telah menjadi kesengajaan yang melahirkan ratusan bahkan ribuan metode baru dalam setiap perkembangannya. Bahkan pada abad post modern ini, beberapa kalangan tidak hanya " bermain " pada wilayah rumus hukum. Artinya kaidah fiqh menempati tempat ushul fiqh yang bisa digunakan untuk penggalian hukum. Nah, bisakah hal tersebut memang benar-benar bisa tercapai? Wallahu A'lam!

 Sumber :  Buku "Formulasi Nalar Fiqh"

0 comments: