Minggu, 05 Agustus 2012

Psikologi Pendidikan

A.    Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku, tindak tanduk, proses mental, pikiran, diri, atau manusia yang berprilaku dan memiliki proses-proses mental, sebuah cabang dari filsafat, dan diakui secara umum sebagai bagian dari metafisika.
Pendidikan adalah bimbingan yang dilaksanakan secara sengaja atau secara sadar yang membawa konsekuensi bahwa bimbingan itu harus dilaksanakan secara tertur dan secara sistematis, bimbingan itu diberikan oleh orang muslim (dewasa) dengan penuh kesadaran memberikan pelayanan pada perkembangn jiwa anak.
Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang berlangsung dalam proses belajar mengajar.
B.     Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang usianya relatif lebih muda.
Pada zaman Herbart (1776-1841) dan Destalozzi (1746-1827) keduanya telah berusaha memasukkan psikologi ke dalam bidang pendidikan, cara kerjanya masih didasarkan ats perenungan dan pemikiran belaka tanpa diuji kebenarannya dengan penelitian empiris. Kerja empiris barulah dilakukan sekitar bad XIX oleh para ahli ilmu jiwa Eropa yang telah mencurahkan perhatian mereka terhadap studi tentng pengalaman indra dan perbandingan jiwa. Studi empiris di bidang ini menjadi menarik minat dan perhatian di kalangan ahli ilmu jiwa Merika, yaitu tentang penyebaran dan penerapan Prinsip-prinsip dan teori-teori belajar yang disusun secara ilmiah.
Menjelang akhir abad XIX, Edward L. Thorndike, berkat percabaannya dengan hewa, kemudian berhasil merumuskan hukum-hukum belajar untuk menegaskan keyakinannya kepada sifat belajar dengan galat dan gamak terhadap sifat belajar yang belakangan ini berkat penemuannya dilaporkan dalam karyanya Educational Psycology. Walhasil, dengan terbitnya buku ini mulailah psikologi pendidikan menjadi ilmu pengetahuan yang bersifat eksperimental
C.    Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Dari beberapa pokok pembahasan dalam psikologi pendidikan, ternyata masalah belajar menjadi inti persoalan dalam psikologi pendidikan, belajar yang dibimbing dengan sengata tentang subject matter dalam suatu kontek sosial.
Dalam usaha pendidikan apapun, lebih-lebih dalam pendidikan formal, paling tidak ada lima  hal yng terkait, yang disebut sebagai faktor-faktor pendidikan, yaitu : tujuan pendidikan, pendidik, terdidik, alat-alat dan lingkungan, faktor yang menduduki tempat yang paling sentral dalam proses pendidikan yitu terdidik
Lebih jelasnya, pendidikan bertujun mengubah tingkah laku terdidik, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, tidak begitu saja terlaksana atu terwujud dengan segera, tetapi memerlukan waktu yang lama (proses), maka usaha yang dijalankan, disamping menghendaki kesabaran juga harus selaras dengan sifat dan hakikat terdidik.
D.    Metode Psikologi Pendidikan
Adapun metode-metode riset yang digunakan dalam psikologi antara lain :
1.      Metode percobaan (eksperimental), ialah untuk mengetes keyakinan atau pendapat tentang tingkah laku manusia dalam situasi atau kondisi tertentu. Dengan eksperimen ini, kebenaran-kebenaran psikologi yang semula didasarkan atas terkaan pemikiran dan perenungan, kini didasarkan atas percobaan-percobaan. Adapun pelaksanaannya, paling tidak menggunakan du kelompok yang diperbandingkan, kelompok kontrol yang fungsinya mengecek pengaruh dari faktor eksperimen atau variabel independent, dn kelopok kontrol tersebut sedapat mungkin diusahakan sama dengan kelompok eksperimen. Dengan metode eksperimen banyak aspek belajar kelas yang menghasilkan kelancaran proses belajar-mengajar di kelas dan mengalam perkembangan dan kemajuan yang pesat
2.      Metode pengamatan (observasi), bisa dibedakan menjadi 2, yaitu pengamatan yang dilakukan sekilas dan dangkal, dan pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis. Pengamatan sekilas yaitu pengamatan yang dilkukan seorang individu terhadap tingkah laku atau kegiatannya sendiri, pengamatan ini menghasilkan data yang tak akurat. Sebaliknya pengamatan jenis yang kedua dilakukan dengan sengaja dan sistematis oleh lebih dari seorang. Dengan sengaja rtinya dilakukan dengan sadar dan dengan tujuan yang jelas. Sedangkan dengan sistematis artinya dilakukan secara terencana dan dengan cara-cara tertentu yang telah disiapkan sebelumnya.
3.      Metode genetik / metode perkembangan, merupakan teknik observasi yang digunakan untuk meneliti masa pertumbuhan mental dan fisik anak, dan juga hubungannya dengan anak-anak lain dn orang-orang dewsa yakni perkembangan sosialnya, kemudian dicatat dengan cermat. Pendekatannya bisa menempuh satu atau dua pendekatan sekaligus.
4.      Metode riwayat hidup atau klinis. Studi lewat metode riwayat hidup ini biasanya penerapannya terbatas untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang benar-benar dihadapi pelajar.
5.      Metode test. Test merupakan instrumen riset yang penting dalam psikologi masa sekarang. Ia digunakan untuk menakar semua jenis kemampuan, minat, bakat, prestasi, sikap dan ciri kepribadian.
E.     Aspek-spek Psikologis Belajar Mengajar
Seorang guru diharapkan agar dapat mengembangkan dan mengusahakan berbagai informasi baru yang berkenaan dengan kemajuan pendidikan. dan diharapkan agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai guru dengan sebaik-baiknya. Artinya, ia mampu untuk :
1.      Mengarahkan dan membimbing belajar
2.      Mendorong para siswa untuk belajar
3.      Membantu para siswa mengembangkan sikap yang diinginkan
4.      Memperbaiki dan menyempurnakan teknik-teknik mengajar
5.      Mengakui dan mencapai kualitas pribadinya yang mendatangkan keberhasilan mengajar

Seorang guru, bagaimanapun tingkat intelegensinya anak-anak yang dihadapi, perlu memiliki tingkat intelegensi yang tinggi agar dia sendiri mampu memahami respon dri semua siswanya. Selain itu, dia pun perlu memiliki faktor-faktor kepribadian lainnya, seperti : sabar, minat dan perhatiannya kepada anak didiknya.
Guru, sebagai seorang pengamat yang tajam, hendaknya bersifat peka terhadap respon dari setiap siswanya. Hal ini memungkinkannya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kelas. Demikian pula memungkinknnya untuk mengenal psikologi tingkah laku nak-anak dengan sebaik-baiknya.
F.     Manfaat Psikologi Pendidikan bagi Guru
Psikologi pendidikan sebagai suatu ilmu pengetahuan merupakan suatu keharusan di lembaga-lembaga pendidikan guru. Dan penegasan ini berdasarkan atas dua dimensi pemikira. Pertama, sifat dan jenis belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang kemudian dapat diidentifikasikan secara meyakinkan. Kedua, pengetahuan yang serupa itu dapat disistematisasikan dan disampaikan secara efektif kepada calon guru. Dan dari kedua dimensi pemikiran inilah para calon guru dapat mengambil manfaat dan keuntungannya.
Walaupun demikian, perlu disadari bahwa psikologi pendidikan bukan merupakan satu-satunya syart mempersip dan menjadikan seorang bisa menjadi guru yang baik. Sebab, masih cukup banyak persyaratan lainnya, antara lain; bakat minat, komitmen, motivasi dan latihan serta penguasaan metodologi pengajuan.
G.    Kesimpulan
Inti dari pembahasan ini adalah peranan psikologi dalam pendidikan tak diragukan lagi. Dengan psikologi situasi proses pendidikan, antara pendidik dan terdidik, dapat dikontrol dan direkayasan melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran perasaan dan indra. Dalam proses pendidikan itu akan sukses apabila disertai dengan metodologi atau cara pendidikan yang baik; diantaranya metode percobaan, pengamatan, perkembangan, klinis dan test. Sehingga dapat menghantar anak didik menuju pendidikan yang baik.

0 comments: