A.
Pengertian Psikologi
Pendidikan
Psikologi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku, tindak tanduk, proses mental, pikiran, diri, atau manusia
yang berprilaku dan memiliki proses-proses mental, sebuah cabang dari filsafat,
dan diakui secara umum sebagai bagian dari metafisika.
Pendidikan adalah bimbingan yang dilaksanakan secara
sengaja atau secara sadar yang membawa konsekuensi bahwa bimbingan itu harus
dilaksanakan secara tertur dan secara sistematis, bimbingan itu diberikan oleh
orang muslim (dewasa) dengan penuh kesadaran memberikan pelayanan pada
perkembangn jiwa anak.
Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku manusia yang berlangsung dalam proses belajar
mengajar.
B.
Sejarah Singkat Psikologi
Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang usianya relatif lebih muda.
Pada zaman Herbart (1776-1841) dan Destalozzi
(1746-1827) keduanya telah berusaha memasukkan psikologi ke dalam bidang
pendidikan, cara kerjanya masih didasarkan ats perenungan dan pemikiran belaka
tanpa diuji kebenarannya dengan penelitian empiris. Kerja empiris barulah
dilakukan sekitar bad XIX oleh para ahli ilmu jiwa Eropa yang telah mencurahkan
perhatian mereka terhadap studi tentng pengalaman indra dan perbandingan jiwa.
Studi empiris di bidang ini menjadi menarik minat dan perhatian di kalangan
ahli ilmu jiwa Merika, yaitu tentang penyebaran dan penerapan Prinsip-prinsip
dan teori-teori belajar yang disusun secara ilmiah.
Menjelang akhir abad XIX, Edward L. Thorndike, berkat
percabaannya dengan hewa, kemudian berhasil merumuskan hukum-hukum belajar
untuk menegaskan keyakinannya kepada sifat belajar dengan galat dan gamak
terhadap sifat belajar yang belakangan ini berkat penemuannya dilaporkan dalam
karyanya Educational Psycology. Walhasil, dengan terbitnya buku ini mulailah
psikologi pendidikan menjadi ilmu pengetahuan yang bersifat eksperimental
C.
Ruang Lingkup Psikologi
Pendidikan
Dari beberapa pokok pembahasan dalam psikologi pendidikan,
ternyata masalah belajar menjadi inti persoalan dalam psikologi pendidikan,
belajar yang dibimbing dengan sengata tentang subject matter dalam suatu
kontek sosial.
Dalam usaha pendidikan apapun, lebih-lebih dalam
pendidikan formal, paling tidak ada lima hal yng terkait, yang disebut sebagai
faktor-faktor pendidikan, yaitu : tujuan pendidikan, pendidik, terdidik,
alat-alat dan lingkungan, faktor yang menduduki tempat yang paling sentral
dalam proses pendidikan yitu terdidik
Lebih jelasnya, pendidikan bertujun mengubah tingkah
laku terdidik, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, tidak begitu saja
terlaksana atu terwujud dengan segera, tetapi memerlukan waktu yang lama
(proses), maka usaha yang dijalankan, disamping menghendaki kesabaran juga harus
selaras dengan sifat dan hakikat terdidik.
D.
Metode Psikologi Pendidikan
Adapun metode-metode riset yang digunakan dalam psikologi antara lain :
1. Metode percobaan
(eksperimental), ialah untuk mengetes keyakinan atau pendapat tentang tingkah
laku manusia dalam situasi atau kondisi tertentu. Dengan eksperimen ini,
kebenaran-kebenaran psikologi yang semula didasarkan atas terkaan pemikiran dan
perenungan, kini didasarkan atas percobaan-percobaan. Adapun pelaksanaannya,
paling tidak menggunakan du kelompok yang diperbandingkan, kelompok kontrol
yang fungsinya mengecek pengaruh dari faktor eksperimen atau variabel
independent, dn kelopok kontrol tersebut sedapat mungkin diusahakan sama dengan
kelompok eksperimen. Dengan metode eksperimen banyak aspek belajar kelas yang
menghasilkan kelancaran proses belajar-mengajar di kelas dan mengalam
perkembangan dan kemajuan yang pesat
2. Metode pengamatan
(observasi), bisa dibedakan menjadi 2, yaitu pengamatan yang dilakukan sekilas
dan dangkal, dan pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis.
Pengamatan sekilas yaitu pengamatan yang dilkukan seorang individu terhadap
tingkah laku atau kegiatannya sendiri, pengamatan ini menghasilkan data yang
tak akurat. Sebaliknya pengamatan jenis yang kedua dilakukan dengan sengaja dan
sistematis oleh lebih dari seorang. Dengan sengaja rtinya dilakukan dengan
sadar dan dengan tujuan yang jelas. Sedangkan dengan sistematis artinya
dilakukan secara terencana dan dengan cara-cara tertentu yang telah disiapkan
sebelumnya.
3. Metode genetik /
metode perkembangan, merupakan teknik observasi yang digunakan untuk meneliti
masa pertumbuhan mental dan fisik anak, dan juga hubungannya dengan anak-anak
lain dn orang-orang dewsa yakni perkembangan sosialnya, kemudian dicatat dengan
cermat. Pendekatannya bisa menempuh satu atau dua pendekatan sekaligus.
4. Metode riwayat hidup
atau klinis. Studi lewat metode riwayat hidup ini biasanya penerapannya
terbatas untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang benar-benar dihadapi
pelajar.
5. Metode test. Test
merupakan instrumen riset yang penting dalam psikologi masa sekarang. Ia digunakan untuk menakar semua jenis
kemampuan, minat, bakat, prestasi, sikap dan ciri kepribadian.
E. Aspek-spek
Psikologis Belajar Mengajar
Seorang
guru diharapkan agar dapat mengembangkan dan mengusahakan berbagai informasi
baru yang berkenaan dengan kemajuan pendidikan. dan diharapkan agar dapat melaksanakan
fungsinya sebagai guru dengan sebaik-baiknya. Artinya, ia mampu untuk :
1. Mengarahkan dan
membimbing belajar
2. Mendorong para siswa
untuk belajar
3. Membantu para siswa
mengembangkan sikap yang diinginkan
4. Memperbaiki dan
menyempurnakan teknik-teknik mengajar
5. Mengakui dan mencapai
kualitas pribadinya yang mendatangkan keberhasilan mengajar
Seorang
guru, bagaimanapun tingkat intelegensinya anak-anak yang dihadapi, perlu
memiliki tingkat intelegensi yang tinggi agar dia sendiri mampu memahami respon
dri semua siswanya. Selain itu, dia pun perlu memiliki faktor-faktor
kepribadian lainnya, seperti : sabar, minat dan perhatiannya kepada anak didiknya.
Guru,
sebagai seorang pengamat yang tajam, hendaknya bersifat peka terhadap respon
dari setiap siswanya. Hal ini memungkinkannya untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan di kelas. Demikian pula memungkinknnya untuk mengenal
psikologi tingkah laku nak-anak dengan sebaik-baiknya.
F. Manfaat Psikologi
Pendidikan bagi Guru
Psikologi pendidikan
sebagai suatu ilmu pengetahuan merupakan suatu keharusan di lembaga-lembaga pendidikan
guru. Dan penegasan ini berdasarkan atas dua dimensi pemikira. Pertama, sifat
dan jenis belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang kemudian dapat
diidentifikasikan secara meyakinkan. Kedua, pengetahuan yang serupa itu
dapat disistematisasikan dan disampaikan secara efektif kepada calon guru. Dan
dari kedua dimensi pemikiran inilah para calon guru dapat mengambil manfaat dan
keuntungannya.
Walaupun
demikian, perlu disadari bahwa psikologi pendidikan bukan merupakan
satu-satunya syart mempersip dan menjadikan seorang bisa menjadi guru yang
baik. Sebab, masih cukup banyak persyaratan lainnya, antara lain; bakat minat,
komitmen, motivasi dan latihan serta penguasaan metodologi pengajuan.
G. Kesimpulan
Inti dari
pembahasan ini adalah peranan psikologi dalam pendidikan tak diragukan lagi.
Dengan psikologi situasi proses pendidikan, antara pendidik dan terdidik, dapat
dikontrol dan direkayasan melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran
perasaan dan indra. Dalam proses pendidikan itu akan sukses apabila disertai
dengan metodologi atau cara pendidikan yang baik; diantaranya metode percobaan,
pengamatan, perkembangan, klinis dan test. Sehingga dapat menghantar anak didik
menuju pendidikan yang baik.
0 comments:
Posting Komentar