Konsep Dasar Teori Imunisasi
A. Konsep Dasar Imunisasi
1. Pengertian
Imunisasi adalah proses membuat subyek
imun atau menjadikan imun secara aktif : perangsangan dengan antigen spesifik
untuk menghindari respon imun, secara pasif : pemberian reaktivitas imun
spesifik pada individu yang sebelumnya tidak imun melalui pemberian serum dari
individu yang imun
(Kamus Saku Kedokteran
Dorlan, 546)
2. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
a. Poliomyelitis (kelumpuhan)
b.
Campak (Measles)
c.
Difteri
d.
Pertusis (Batuk
rejan, batuk 100 hari)
e.
Tetanus
f.
TBC
g.
Hepatitis B
h.
Hepatitis
i.
Cholera
j.
MMR
k.
Typhoid
l.
Yellow Fewer
(Demam Kuning)
(Pedoman imunisasi melalui
jalur agama islam : 2003, 34)
3. Bahan-bahan untuk membuat vaksin
Vaksin dibuat di laboratorium,
berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat menimbulkan penyakit, tetapi
kemudian bibit penyakit ini dilemahkan atau dimatikan sehingga tidak berbahaya
bagi manusia.
a. Ada yang dibuat dari bibit
penyakit yang dimatikan
Contoh
: Bakteri pertusis dalam vaksin DPT
b. Bibit penyakit yang sudah
dilemahkan
Contoh
: Virus campak dari vaksin campak.
Virus
polio dalam vaksin polio.
Vacilus
calmete gurein dalam vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis
c. Ada yang dibuat dari toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri
kemudian dirubah menjadi tocoid sehingga tidak berbahaya bagi manusia.
Contoh
: Tetanus Toxoid dalam vaksin TT
Difteri Toxoi dalam vaksin DPT atau TT
d. Ada yang dibut dari bagian
bibit penyakit
Contoh : Lapisan
paling luar (mantel) virus hepatitis B dalam pembuatan vaksinhepatitis B.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2000 : 37)
4. Hal-hal yang dapat merusak vaksin
Bila vaksin di tangani sebagaimana
mestinya maka potensi vaksin akan tetap baik semua tanggal kadaluarsa yang
tercantum dalam label. Vaksin yang baik akan menimbulkan kekebalan yang cukup
tinggi.
a. Panas sinar matahari
dan pembukuan dapat merusak vaksin
b. Panas merusak semua
jenis vaksin, sinar matahari terutama vaksin BCG dan campak
c. Pembekuan dapat
merusak vaksin yang dibuat dari foxoid misalnya vaksin DPT, DT, TT
d. Bila vaksin sudah
rusak karena panas atau pembekuan maka potensinya akan hilang. Walaupun
disimpan kembali ke tempat penyimpanan dengan suhu yang tepat, lain dari itu
desinfektan atau antiseptik (misalnya : alkohol, formalin, spritus) dan
detergen dapat merusak vaksin.
(Keperawatan Pediatric, 2004 ; 240).
5. Daftar Imunisasi yang dianjurkan dan diharuskan
a. Yang diharuskan
1.
BCG
2.
DPT
3.
Hepatitis B
4.
Polio
5.
Campak
b.
Yang dianjurkan
1.
MMR
2.
Hb (Haemophilus
Influensa B)
3.
Hepatitis A
6. Macam-macam Imunisasi
a. BCG
Merupakan vaksin yang berasal dari
bakteri. Vaksin BCG adalah vaksin beku kering, terbentuk seperti serbuk atau
bubuk. Sebelum disuntikkan vaksin BDG harus dilarutkan dengan pelarut NaCl 0,9%
vaksin yang dilarutkan harus digunakan langsung. Pembekuan tidak merusak vaksin.
BCG diberikan pada usia 0-11 bulan dengan dosis 0,05 cc secara intracutan
sebanyak 1 kali.
Indikasi kontra : sakit kulit di tempat
disuntikkan
b. DPT
Terdiri dari toxoid difteri, bakteri
pertusis dan tetanus, kadang-kadang disebut tryle vaksin. DPT disimpan pada
suhu 2°C-8°C, kemasan yang digunakan adalah 5 cc untuk DPT
c. Toxoid Difteri
Bagian dari vaksin DPT atau DD, difteri
disebabkan oleh bakteri yang memproduksi racun. Vaksin tersebut dari toxoid
yaitu racun difteri yang telah dilemahkan dan akan rusak apabila dibekukan dan
rusak oleh panas.
d. Vaksin Pertusis
Merupakan bagian dari
DPT penyebab adalah bakteri, dibuat dari bakteri yang telah dimatikan dan mudah
rusak oleh panas
e. Vaksin Tetanus
Tetanus disebabkan oleh
bakteri yang memproduksi toxin (racun) terbuat dari toxin tetanus yang telah
dilemahkan dan bila rusak jika dibekukan dan terkena panas.
f. Polio
Disebabkan oleh virus berbentuk cairan
sebanyak 2 cc atau 1 cc dalam flacon dilengkapi dengan piet untuk meneteskan
vaksin langsung ke mulut bayi. Mudah dan cepat rusak jika terkena panas, jika
dibandingkan dengan vaksin lainnya. Polio diberikan pada bayi umur 0-11 bulan
sebanyak 2 tetes. Diberikan sebanyak 4 kali dengan jarak 4 minggu. Biasanya
tidak ada efek sampingnya.
g. Campak
Merupakan bibit penyakit yang menyebabkan
campak adalah virus. Dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku kering
dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Mudah rusak oleh panas dan tidak rusak oleh
pembekuan.
Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan
dengan dosis 0,5 cc, cara penyuntikannya
adalah Sc pada lengan kiri bagian atas sebanyak 1 kali.
Efek sampingnya adalah panas,
kejang-kejang, peradangan rasa sakit di daerah suntikan.
h. Hepatitis B
Dalam masyarakat biasanya
dikenal sebagai penyakit kuning atau sakit liver. Penyebab utamanya adalah
hepatitis B. Vaksin Hepatitis B akan rusak oleh pembekuan jguga pemanasan, baik
disimpan pada suhu 2°C – 8°C. Dosisnya 0,5 cc secara IM pada 1/3 paha luar.
Diberikan mulai usia 0 bulan sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan, efek
sampingnya tidak ada.
(Keperawaan Pediatric, 2004 ;
237)
0 comments:
Posting Komentar