Pendidikan dan Dakwah dalam Perkembangan Islam
PENDAHULUAN
Salah satu tiang yang sangat
penting dalam kebudayaan Islam adalah pendidikan dan dakwah karena melalui
proses pendidikan dan dakwah seluruh nilai, norma-norma dan pengetahuan
ditransformasikan atau ditransmisikan dari generasi ke generasi berikutnya.
Betapa pentingnya pendidikan dan dakwah untuk perkembangan agama Islam tidak
berlebihan jik agama Islam dimasukkan dalam tipologi agama misionaris, yakni
agama yang dikembangkan dengan melalui dakwah.
1. Pendidikan Islam
a. Pengertian Pendidikan Islam
Pengertian pendidikan
Islam adalah proses pertumbuan dan perkembangan pendidikan yang diselenggarakan
oleh umat Islam sepanjang sejrah kedudukan dan peradaban. Dan pengertian
pendidikan agama Islam adalah proses dan upaya pembelajaran ajaran Islam kepada
anak atau generasi muda agar mereka dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran
tersebut.
b. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan
dasar dari pendidikan Islm pada hakikatnya sama dan sesuai dengan tujuan
diturunkannya agama Islam itu sendiri, yakni untuk membentuk mnusi muttaqin,
sedangkan jika ditinjau dari tujuan operasional dari pendidikan Islam adalah :
1) Membentuk manusia muslim yang
disamping dapat melaksanakan ibadah mahdhah juga dapat melaksanakan ibadah
muammalah dalam kedudukannya sebagai orang perorangan atu sebagai anggota masyarakat
dalam lingkungan tertentu
2) Membentuk warga negara yang
bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsanya dalam rangka bertanggung
jawab kepada Allah penciptanya
3) Mengembangkan tenaga ahli
dalam bidang ilmu (agam dan ilmu Islami lainnya)
c. Proses dan Operasionalisasi Pendidikan Islam
Untuk
mencapai tujuan yang diharapkan mak proses dan operasionalisasi pendidikan
Islam harus dapat dilaksanakan secara efektif dan sistematis proses dan operasionalisasi
ini pada hakekatnya merupakan proses pelestarian dan pengawet nilai atai ajaran
Islam baik ke dalam satu komunitas atau antar generasi. Dalam kenyataannya
proses dan operasionalisasi pendidikan islam terjadi dalam lembaga-lembaga
sosial yang ada, terutama sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan
Islam dalam masyarakat mengambil bentuk tata nilai dan norma mengandung
ajaran-ajaran Islam yang harus diserap dan dihayati oleh warga masyarakatnya.
Warga masyarakat, terutama anak dan generasi muda harus di bina dan dibantu
agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai tersebut sekaligus
mereka juga harus dimotivasi, didorong agar memiliki kemampuan untuk
mengembangkannya. Dalam kenyataannya pola pembelajaran pendidikan islam di
dalam masyarakat terjadi tanpa disadari atau disengaja oleh individu.
Sedangkan pendidikan
Islam didalam keluarga mengambil bentuk penanaman nilai dan norma keislaman
yang dilakukan oleh anggota keluarga terutama sekali orang tuanya. Pendidikan
gama dalam lingkungan keluarga merupakan dasar karena awal mula anak tumbuh
rasa iman kepada Allah tak lain adalah dalam lingkungan keluarga, selama orang
tuanya memiliki rasa iman yang mantap. Bentuk pendidikan islam memang
berjenjang dan bervariasi, ada yang bersifat teorits hingga praktis, misalnya
sering membawa anak ke masjid, kebiasaan mengerjakan sholat, mengajak
menghadiri pengajian. Membaca al Qur’an dan lain sebagainya. Keseluruhan
suasana dan keteladanan yang diciptakan oleh orang tua akan mempengaruhi jiwa
anak.
Dan pendidikan
islam dalam sekolah merupakan upaya pembelajaran yang telah dikembangkan secara
forml. Pada hakekatnya proses pelaksanaan pendidikan Islam di sekolah dan
sekalgus guru selaku penanggung jawab adalah membina dan melanjutkan pendidikan
agama dalam rumah tangga yang telah pernah diberikan oleh keluarga. Oleh karena
itu keberhasilan proses pelaksanaan pendidikan Islam di sekolah banyak
dipengaruhi pelaksanaan pendidikan agama Islam di lingkungan keluarga atau
orang tua
Adapun
bentuk dari upaya pembelajaran dari pendidikan Islam disekolh secara formal
dirumuskan dalam sistem pendidikan yang meliputi metode dan pola pembelajaran,
materi dan kurikulum. Program-program dan orientasi pendidikan, administrasi pendidikan
dan lain sebagainya yang merupakan satu kesatuan sistem yang tidak terpisahkan.
d. Pendidikan Islam dalam Perkembangan Sejarah Kebudayaan Islam
Melalui
proses dan operasionalisasi pendidikan islam maka arahan islam berkembang mulai
dari zaman Rosulullah hingga sekarng. Dengan demikian dalam konteks sejarah
kebudayaan, maka proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang
bersumber dan berpedoman pada ajaran Islam sebagai termaktub dalam Al Qur’an dn
terjabar dalam sunnah rsul, telah berlangsung sejak dari zaman Nabi Muhammad
SAW. Pada masa Rasulullah, proses dan operasionalisasi pendidikan islam
dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SW berdasarkan petunjuk dan bimbingan langsung
dari Allah. Sedangkan materi pendidikan pada masa Rasul lebih ditekankan pada
masalah ketauhidan.
Meskipun
hal-hal lain juga diajarkan oleh beliau secara gris besar pendidikan dan
pengajaran Islam yang diberikan Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 13 tahun
adalah pendidikan keagamaan dan akhlaq.
Setelah
Nabi Muhammad SAW wafat maka upaya pendidikan diteruskan oleh para sahabatnya.
Pada masa sahabat ini perkembangan pendidikan menunjukkan keberagaman baik dari
aspek materi maupun pola pengajran sering dengan semakin luasnya wilayah Islam
dan tuntutan-tuntutan yang menyertainya. Dengan demikian pusat-pusat pendidikan
pun semakin banyak. Pda masa ini tidak ada 4 buah pendidikan yang tersebar di
kota-kota besar, yakni kota Mekkah dan mdinah (hijaz), kot basrah dan Kufah
(Iraq), kota Damsik dan Palestin a (Syam) dan kota Fustat (Mesir).
Dipusat-pusat pendidikan ini pada sahabat memberi pelajaran agama Islam kepada
murid-muridnya, baik yang berasal dari penduduk setempat maupun yang datang
dari daerah lain. Dan di pusat-pusat pendidikan Islam tersebut, timbullah
madrasah-madrasah yang masih merupakan sekedar tempat memberikan pelajaran
dalam bentuk khalaqah di masjid atau tempat pertemuan lainnya.
Pada
selanjutnya pendidikan Islam mengalami kemajuan yang sangat luar bisa. Hal ini
disebabkan karena semakin berkembang luasny lembaga-lembaga pendidikan Islam
dan madrasah-madrasah (sekolah-sekolah) format serta universitas-universitas
dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Dari segi perkembangannya, pendidikan
Islam pada masa ini mengalami orientasinya. Jika pada masa sebelumnya pendidikan
lebih diupayakan untuk menjawab tantangan dari pola budaya yang telah
berkembang dari bangsa-bangsa yang baru memeluk agama Islam, tetapi pada masa
ini pendidikan lebih diorientasikan untuk menjawab tantangan perkembangan dan
kemajuan dari kebutuhan Islam sendiri yang telah berkembang sedemikian pesat.
2. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pertumbuhan
dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia berjalan sesuai dengan sejarah
bangsa Indonesia sendiri. Pada masa sebelum kemerdekaan, pendidikan Islam
berjalan dan berkembang dengan pola tradisional
Dalam pola pendidikan
ini proses pendidikan dan dakwah menjadi satu. Artinya, dalam mengembangkan
dakwah Islam dilakukan dengn melaksanakan pendidikan, dan pengajaran kepada
penduduk negeri tentang ajaran Islam.
Adapun lembaga pendidikan yang
dikembangkan pada masa tersebut adalah mengadopsi lembaga pendidikan keagamaan
dalam agama Hindu dan Budha
Namun,
dengan demikian orang-orang barat yang membawa budaya dan peradaban modern.
Dengan sendirinya membwa pengaruh yang besr bagi sistem pendidikan dan kebuda
Islam
di nusantara pad waktu itu. Mereka mulai mendirikan sekolah-sekolah yang
bertujuan untuk mendidik tenaga kerja dan pegawai yang terampil untuk
kepentingan perusahaan-perusahaan dan pemerintah
Pada
awal kemerdekaan, pemeriksaan pada waktu berusaha untuk merumuskan sistem
pendidikan nasional. Hal ini sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 yang
menghendaki terintegrasinya sistem pendidikan yang ada yakni antara sistem pendidikan
dan pengajaran pada sekolah model pemerintah kolonial dan sistem pendidikan dan
pengajaran pada sekolah model pemerintah kolonial dan sistem pendidikan dan
pengajaran Islam yang pada umumnya masih bercorak tradisional. Usaha memadukan
kedua sistem ini dibarengi dengan kebijaksanaan pemerintah dan masyarakat
bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tersebut dengan jalan :
- Menasionalisasikan (mengambil dan memberikan corak nasional) sekolah-sekolah modern warisan pemerintah kolonial Belanda, dan berusaha memasukkan (memberikan) pendidikan dan pengajaran agama di dalam kurikulumnya secara teratur da seksama. Dan dengan demikian, diharapkan sekolah-sekolah modern tersebut menjadi bersendi agama dan kebudayaan bangsa.
- Memberikan bantuan dan tuntunan kepada pesantren dan madrasah (lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran Islam) agar mampu meningkatkan mutu pendidikan dan peranannya sebagai alat dan sumber pendidikan kecerdasan bangsa. Dan untuk itu sistem pendidikan Islam tersebut (madrasah dan pesantren) harus dikembangkan menjadi sistem pendidikan dan pengajaran yang bersifat modern setaraf dengan sekolah-sekolah umum.
A. Pengertian Dakwah
Kata dakwah
(Ņ̃e) berasal dari kata
dasar B§e yang dalam
pemakaiannya harus dirangkai dengan kata atau huruf lain.
Jika kata
”Da’aa” dapat berarti : mengajak, mengundang, menyeru, memanggil, berdiskusi
dan sebagainya. Sedangkan menurut istilahnya dakwah memiliki makna yang
beragam. Meskipun demikian secara umum dpat dikemukakan bahwa dakwa pada
hakikatnya adalah ajaran kepada yang baik dan mencega yang munkar.
B. Peran Dakwah dalam Proses Perkembangan Masyarakat
Sedemikian
pentingnya pesan dakwah dalam kerangka mengajak umat manusia untuk berbuat
baik, maka dakwah dalam Islam memiliki hukum wajib. Hal ini dapat dilihat dari
ayat QS An Nahl (125) yang artinya :
125.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
(QS An – Nahl : 125)
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar (QS Ali
Imron : 104)
Peran
dakwah dalam sejrah peradaban dan kebudayaan islam sangat vital. Dakwah,
misalnya telah diakui secara fungsional, telah mampu mengubah perikehidupan masyarakat
jahiliyah struktural kemasyarakatannya, bangsa Arab memiliki tata kepercayaan
penyembah berhala. Sistem pemerintahan yang menganut faham kabilahisme yang
berusia ratusan tahun. Namun melalui cara-cara dakwah dengan persuaif dan lemah
lembut, maka berubahlah mereka menjadi penganut Islam yang baik. Tidak cukup
itu saja, peranan dakwah benar-benar telah menunjukkan fungsi vitlnya, karena
hanya dalam beberapa tahun saja melalui dakwah yng dikembangkan sejak awal
agama ini diserukan, Islam telah tersebar dan sanggup menaklukkan tiga penjuru
benua, Syria, Palestina, Mesir, Afrika Utara dan Persia adalah negara-negara
yang pertama-tama takluk.
Yang
menarik bahwa dalam setiap fase dan periode kesejarahannya, islam telah
menyumbangkan berbagai nilai-nilai peradaban dan kebudayaan yang sangat luhur
dalam wilayah taklukannya. Dan transformasi nilai-nilai Islami ini dalam setiap
periode kesejarahan atau dari satu generasi ke generasi yang lain tentunya
melalui proses dan kegiatan dakwah.
Kesimpulan
Perkembangan Islam sebagai
agama besar tidak lepas dari peran penting penyelenggaraan dakwah dan pendidikan
sangatlah erat hubungan antara pendidikan dan dakwah pada hakekatnya keduanya merupakan
kegiatan dan proses sosialisasi nilai-nilai Islam. Dalam proses ini dakwah
seperti halnya pendidikan memiliki tujuan yang sama yakni mengajak kepada
sasaran untuk menghayati serta mengamalkan nilai-nilai Islami.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Abuddin Nata, MA. Metodologi Studi Islam, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2002
Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel. Pengantar Studi Islam, IAIN
Sunan Ampel Press, 2004
0 comments:
Posting Komentar