Teori Kebutuhan Dasar Manusia
2.1 Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah
hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting
untuk bertahan hidup dan kesehatan (Potter & Perry, 2005: 613).
Hirarki kebutuhan dasar manusia
adalah teori menurut Maslow, dimana Hirarki kebutuhan dasar manusia mengatur
kebutuhan dasar dalam 5 tingkatan prioritas yang terdiri dari sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis seperti udara, air dan
makanan.
2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan
keamanan fisik dan psikologis.
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk
persahabat, hubungan sosial, dan cinta seksual.
4. Kebutuhan rasa berharga dan harga diri yang melibatkan percaya
diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri.
5. Kebutuhan aktualisasi diri pernyataan dari penerimaan yang penuh
potensi dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengatasinya dengan
cara realistis yang berhubungan dengan situasi hidup.
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang perlu
atau penting untuk bertahan hidup manusia mempunyai delapan macam kebutuhan
fisiologis : oksigen, cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi, tempat tinggal,
istirahat dan seks.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman
Kebutuhan ini meliputi keamanan fisik dan
psikologis
a. Mempertahankan
keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada
tubuh kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya,
atau pemajanan pada lingungan.
b. Keselamatan psikologis
Setiap
siswa merasakan beberapa ancaman psikologis pada pengalaman yang baru dan tidak
dikenal.
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki
a. Konsep tentang seksualitas
Seksualitas sulit untuk mendefinisikan karena seksualitas memiliki banyak
aspek kehidupan kita dan diekspresikan
melalui beragam. Banyak orang yang salah berfikir tentang seksualitas
hanya dalam istilah seks. Seksualitas dan seks salah bagaimanapun adalah suatu
hal yang berbeda. Kata seks sering digunakan untuk mengacu pada bagian fisik
dari hubungan, yaitu aktivitas seksual genital. Seks juga digunakan untuk
memberi label gender baik seorang itu pria atau wanita.
Seksualitas adalah istilah yang lebih luas, seksualitas diekspresikan
melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda
atau sama dan mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai.
Seksualitas berhubungan dengan bagaimana seseorang merasa tentang diri
mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan
yang dilakukannya seperti sentuhan, ciuman, pelukan, dan senggama seksual, dan
melalui perilaku yang lebih halus, seperti isyarat gerak tubuh. Etikat
berpakaian dan perbendaharaan kata. Seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh pengalaman hidup pengaruh dan pengalaman ini sering berbeda antara pria
dan wanita (Potter&Perry, 2005: 524).
Seksualitas makin diakui sebagai hal yang penting dalam perawatan Lansia.
Semua Lansia baik sehat maupun lemah, perlu mengekspresikan perasaan
seksualnya. Seksualitas meliputi cinta, kehangatan, saling membagi dan
sentuhan, bukan hanya melakukan hubungan seksualnya (Potter&Perry, 2005).
Manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh
keluarga mereka diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat. Kebutuhan ini
secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi
karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu
dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki dan untuk membagi cinta
tersebut dengan orang lain (Potter&Perry, 2005: 616).
4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri
Manusia memerlukan perasaan stabil terhadap harga
diri, maupun perasaan bahwa mereka dihargai oleh orang lain. Kebutuhan harga
diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan, pencapaian, rasa cukup,
kompetensi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan
penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua kebutuhan ini
terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan berguna jika kebutuhan harga diri
dan penghargaan dari orang lain tidak terpenuhi, orang tersebut mungkin tidak
berdaya dan merasa rendah diri.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang
paling tinggi dalam hirarki kebutuhan manusia menurut Moslow, menurut teori,
pada saat manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkatan yang lebih
rendah, hal tersebut melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai
potensi mereka yang paling maksimal (Potter&Perry, 2005).
Sedangkan macam-macam kebutuhan manusia menurut Dr.
Zakiyah Daradjat, kebutuhan manusia terdiri atas 2 kebutuhan pokok, yaitu :
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan jasmaniah : makan, minum, seks
dan sebagainya (Kebutuhan ini didapat manusia secara fitrah tanpa disadari).
b. Kebutuhan sekunder atau kebutuhan rohaniah : jiwa
dan sosial.
Selanjutnya
kebutuhan sekunder yang pokok 6 macam yaitu :
1) Kebutuhan akan rasa kasih sayang
Kebutuhan
akan rasa kasih sayang berperan penting dalam menentukan sikap dan tingkah laku
kejiwaan seseorang. Kurangnya rasa kasih sayang pada diri seseorang terutama
pada anak-anak akan menyebabkan tembok pemisah antara mereka dengan orang
tuanya. Kebutuhan kasih sayang merupakan perasaan dicintai oleh keluarga,
diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat. Usaha untuk memperoleh kasih
sayang itu biasanya diungkapkan dengan belai kasih, rasa sayang, rasa kasihan
dan kecenderungan untuk membantu seseorang.
2) Kebutuhan akan rasa aman
Tidak
adanya rasa aman menyebabkan seseorang terganggu sikap intregitas dirinya
dengan masyarakat dengan lingkungan.
3) Kebutuhan akan rasa harga diri
Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang bersifat individual
4) Kebutuhan akan bebas
Penyaluran kebutuhan akan rasa bebas ini
merupakan upaya agar tercapai perasaan lega. Kehilangan rasa bebas menyebabkan
seseorang menjadi gelisah, tertekan, baik fisik maupun mental.
5) Kebutuhan akan masa sukses
Penyaluran kebutuhan ini akan menambah rasa harga
diri, pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan dan pengajaran batin
(remuneration) merupakan usaha untuk menyalurkan rasa sukses.
6) Kebutuhan akan rasa ingin tahu
Kebutuhan rasa ingin tahu akan memenuhi kepuasan dalam pembinaan pribadi
seseorang (Dr. Jalaluddin, 1997).
0 comments:
Posting Komentar