Rabu, 20 April 2011

Konsep Teori tentang Remaja

Konsep Teori tentang Remaja

1. Pengertian remaja

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, di mana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu melepaskan diri secara emosional dan orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa (Agustian, 2006).

2. Masa-masa remaja

a. Masa remaja awal (12-15 tahun)

Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.

b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)

Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri. Pada masa ini remaja dimulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.

c. Masa remaja akhir (19-22 tahun)

Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokalitas dan mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri-ciri dari tahap ini (Agustian, 2006).

3. Tugas Perkembangan

Remaja harus mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah melalui tindakan logis. Remaja dapat berpikir abstrak dan menghadapi masalah, remaja dapat mempertimbangkan beragam penyebab dan solusi yang sangat banyak. Untuk pertama kali remaja dapat bergerak melebihi sifat fisik atau konkret suatu situasi dan menggunakan kekuatan yang beralasan untuk memahami keabstrakan (Potter, 2005).
Sedangkan menurut Agustian (2006) tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut :
a. Mampu mencapai relasi yang matang dengan teman dan orang dewasa lain.
b. Mampu menjalankan peran sebagai pria dan wanita dewasa.
c. Menerima perubahan fisik sebagai sesuatu yang penting.
d. Mampu mencapai ketidak tergantungan secara emosional dengan orang tua dan orang dewasa lain.
e. Mampu mempersiapkan diri untuk kehidupan berkeluarga.
f. Mampu mempersiapkan diri untuk sekolah dan kerja.
g. Mampu untuk menunjukkan minat terhadap masalah-masalah filosofis dan agama.
h. Mampu menunjukkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.
i. Mampu mengetahui dan menyadari siapa diri dan apa yang diinginkan.
j. Mampu menjalin komunikasi dengan orang tua.
k. Mampu mengekspresikan rasa suka dan tidak suka terhadap lawan jenis.
l. Mampu untuk melakukan cara mengatur diri.

4. Perubahan fisik dan maturasi seksual

Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada adolesens. Maturasi seksual terjadi seiring perkembangan karakteristik seksual primer dan sekunder. Karakteristik primer berupa perubahan fisik dan hormonal yang penting untuk reproduksi dan karakteristik sekunder secara eksternal berbeda pada laki-laki dan perempuan. Empat fokus utama perubahan fisik menurut Potter (2005) adalah :
a. Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera.
b. Perubahan spesifik seks, seperti perubahan bahu dan lebar pinggul.
c. Perubahan distribusi otot dan lemak.
d. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.

5. Perkembangan payudara pada masa pubertas

Dengan peningkatan hormon pada wanita saat pubertas akan terjadi perkembangan payudara lebih lanjut dan biasanya mendahului saat datangnya menstruasi, yaitu kira-kira 2 tahun sebelumnya. Peningkatan kadar estrogen memacu pertumbuhan pembuluh lactifer dan papilla serta areola mammae akan menjadi lebih nyata. Peningkatan kadar progesteron memacu proliferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat, dan jaringan lemak ini terutama yang menyebabkan bertambah besarnya payudara (Sylvia, 2003:5).

6. Perubahan berat badan dan skelet

Meningkatnya tinggi dan berat badan biasanya terjadi selama laju pertumbuhan pubertas. Laju pertumbuhan pada perempuan umumnya mulai antara usia 18 dan 14 tahun. Tinggi badan 5 sampai 20 cm dan berat badan meningkat 7-27,5 kg. Pertumbuhan pada anak laki-laki mulai antara usia 10 dan 16 tahun. Tinggi badan meningkat kira-kira 0 sampai 30 cm dan berat badan meningkat 7 sampai 32,5 kg (Potter, 2005).


0 comments: