Minggu, 14 Agustus 2011

Pendidikan dan Dakwah dalam Perkembangan Islam

Pendidikan dan Dakwah dalam Perkembangan Islam

PENDAHULUAN
Salah satu tiang yang sangat penting dalam kebudayaan Islam adalah pendidikan dan dakwah karena melalui proses pendidikan dan dakwah seluruh nilai, norma-norma dan pengetahuan ditransformasikan atau ditransmisikan dari generasi ke generasi berikutnya. Betapa pentingnya pendidikan dan dakwah untuk perkembangan agama Islam tidak berlebihan jik agama Islam dimasukkan dalam tipologi agama misionaris, yakni agama yang dikembangkan dengan melalui dakwah.

1.      Pendidikan Islam

a.      Pengertian Pendidikan Islam

Pengertian pendidikan Islam adalah proses pertumbuan dan perkembangan pendidikan yang diselenggarakan oleh umat Islam sepanjang sejrah kedudukan dan peradaban. Dan pengertian pendidikan agama Islam adalah proses dan upaya pembelajaran ajaran Islam kepada anak atau generasi muda agar mereka dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran tersebut.

b.      Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan dasar dari pendidikan Islm pada hakikatnya sama dan sesuai dengan tujuan diturunkannya agama Islam itu sendiri, yakni untuk membentuk mnusi muttaqin, sedangkan jika ditinjau dari tujuan operasional dari pendidikan Islam adalah :
1)   Membentuk manusia muslim yang disamping dapat melaksanakan ibadah mahdhah juga dapat melaksanakan ibadah muammalah dalam kedudukannya sebagai orang perorangan atu sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan tertentu
2) Membentuk warga negara yang bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsanya dalam rangka bertanggung jawab kepada Allah penciptanya
3)   Mengembangkan tenaga ahli dalam bidang ilmu (agam dan ilmu Islami lainnya)

c.       Proses dan Operasionalisasi Pendidikan Islam

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan mak proses dan operasionalisasi pendidikan Islam harus dapat dilaksanakan secara efektif dan sistematis proses dan operasionalisasi ini pada hakekatnya merupakan proses pelestarian dan pengawet nilai atai ajaran Islam baik ke dalam satu komunitas atau antar generasi. Dalam kenyataannya proses dan operasionalisasi pendidikan islam terjadi dalam lembaga-lembaga sosial yang ada, terutama sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan Islam dalam masyarakat mengambil bentuk tata nilai dan norma mengandung ajaran-ajaran Islam yang harus diserap dan dihayati oleh warga masyarakatnya. Warga masyarakat, terutama anak dan generasi muda harus di bina dan dibantu agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai tersebut sekaligus mereka juga harus dimotivasi, didorong agar memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Dalam kenyataannya pola pembelajaran pendidikan islam di dalam masyarakat terjadi tanpa disadari atau disengaja oleh individu.
Sedangkan pendidikan Islam didalam keluarga mengambil bentuk penanaman nilai dan norma keislaman yang dilakukan oleh anggota keluarga terutama sekali orang tuanya. Pendidikan gama dalam lingkungan keluarga merupakan dasar karena awal mula anak tumbuh rasa iman kepada Allah tak lain adalah dalam lingkungan keluarga, selama orang tuanya memiliki rasa iman yang mantap. Bentuk pendidikan islam memang berjenjang dan bervariasi, ada yang bersifat teorits hingga praktis, misalnya sering membawa anak ke masjid, kebiasaan mengerjakan sholat, mengajak menghadiri pengajian. Membaca al Qur’an dan lain sebagainya. Keseluruhan suasana dan keteladanan yang diciptakan oleh orang tua akan mempengaruhi jiwa anak.
Dan pendidikan islam dalam sekolah merupakan upaya pembelajaran yang telah dikembangkan secara forml. Pada hakekatnya proses pelaksanaan pendidikan Islam di sekolah dan sekalgus guru selaku penanggung jawab adalah membina dan melanjutkan pendidikan agama dalam rumah tangga yang telah pernah diberikan oleh keluarga. Oleh karena itu keberhasilan proses pelaksanaan pendidikan Islam di sekolah banyak dipengaruhi pelaksanaan pendidikan agama Islam di lingkungan keluarga atau orang tua
Adapun bentuk dari upaya pembelajaran dari pendidikan Islam disekolh secara formal dirumuskan dalam sistem pendidikan yang meliputi metode dan pola pembelajaran, materi dan kurikulum. Program-program dan orientasi pendidikan, administrasi pendidikan dan lain sebagainya yang merupakan satu kesatuan sistem yang tidak terpisahkan.

d.      Pendidikan Islam dalam Perkembangan Sejarah Kebudayaan Islam

Melalui proses dan operasionalisasi pendidikan islam maka arahan islam berkembang mulai dari zaman Rosulullah hingga sekarng. Dengan demikian dalam konteks sejarah kebudayaan, maka proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran Islam sebagai termaktub dalam Al Qur’an dn terjabar dalam sunnah rsul, telah berlangsung sejak dari zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa Rasulullah, proses dan operasionalisasi pendidikan islam dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SW berdasarkan petunjuk dan bimbingan langsung dari Allah. Sedangkan materi pendidikan pada masa Rasul lebih ditekankan pada masalah ketauhidan.
Meskipun hal-hal lain juga diajarkan oleh beliau secara gris besar pendidikan dan pengajaran Islam yang diberikan Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 13 tahun adalah pendidikan keagamaan dan akhlaq.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat maka upaya pendidikan diteruskan oleh para sahabatnya. Pada masa sahabat ini perkembangan pendidikan menunjukkan keberagaman baik dari aspek materi maupun pola pengajran sering dengan semakin luasnya wilayah Islam dan tuntutan-tuntutan yang menyertainya. Dengan demikian pusat-pusat pendidikan pun semakin banyak. Pda masa ini tidak ada 4 buah pendidikan yang tersebar di kota-kota besar, yakni kota Mekkah dan mdinah (hijaz), kot basrah dan Kufah (Iraq), kota Damsik dan Palestin a (Syam) dan kota Fustat (Mesir). Dipusat-pusat pendidikan ini pada sahabat memberi pelajaran agama Islam kepada murid-muridnya, baik yang berasal dari penduduk setempat maupun yang datang dari daerah lain. Dan di pusat-pusat pendidikan Islam tersebut, timbullah madrasah-madrasah yang masih merupakan sekedar tempat memberikan pelajaran dalam bentuk khalaqah di masjid atau tempat pertemuan lainnya.
Pada selanjutnya pendidikan Islam mengalami kemajuan yang sangat luar bisa. Hal ini disebabkan karena semakin berkembang luasny lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah (sekolah-sekolah) format serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Dari segi perkembangannya, pendidikan Islam pada masa ini mengalami orientasinya. Jika pada masa sebelumnya pendidikan lebih diupayakan untuk menjawab tantangan dari pola budaya yang telah berkembang dari bangsa-bangsa yang baru memeluk agama Islam, tetapi pada masa ini pendidikan lebih diorientasikan untuk menjawab tantangan perkembangan dan kemajuan dari kebutuhan Islam sendiri yang telah berkembang sedemikian pesat.

2.      Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional

Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia berjalan sesuai dengan sejarah bangsa Indonesia sendiri. Pada masa sebelum kemerdekaan, pendidikan Islam berjalan dan berkembang dengan pola tradisional
Dalam pola pendidikan ini proses pendidikan dan dakwah menjadi satu. Artinya, dalam mengembangkan dakwah Islam dilakukan dengn melaksanakan pendidikan, dan pengajaran kepada penduduk negeri tentang ajaran Islam.
Adapun lembaga pendidikan yang dikembangkan pada masa tersebut adalah mengadopsi lembaga pendidikan keagamaan dalam agama Hindu dan Budha
Namun, dengan demikian orang-orang barat yang membawa budaya dan peradaban modern. Dengan sendirinya membwa pengaruh yang besr bagi sistem pendidikan dan kebuda
Islam di nusantara pad waktu itu. Mereka mulai mendirikan sekolah-sekolah yang bertujuan untuk mendidik tenaga kerja dan pegawai yang terampil untuk kepentingan perusahaan-perusahaan dan pemerintah
Pada awal kemerdekaan, pemeriksaan pada waktu berusaha untuk merumuskan sistem pendidikan nasional. Hal ini sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 yang menghendaki terintegrasinya sistem pendidikan yang ada yakni antara sistem pendidikan dan pengajaran pada sekolah model pemerintah kolonial dan sistem pendidikan dan pengajaran pada sekolah model pemerintah kolonial dan sistem pendidikan dan pengajaran Islam yang pada umumnya masih bercorak tradisional. Usaha memadukan kedua sistem ini dibarengi dengan kebijaksanaan pemerintah dan masyarakat bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tersebut dengan jalan :
  1. Menasionalisasikan (mengambil dan memberikan corak nasional) sekolah-sekolah modern warisan pemerintah kolonial Belanda, dan berusaha memasukkan (memberikan) pendidikan dan pengajaran agama di dalam kurikulumnya secara teratur da seksama. Dan dengan demikian, diharapkan sekolah-sekolah modern tersebut menjadi bersendi agama dan kebudayaan bangsa.
  2. Memberikan bantuan dan tuntunan kepada pesantren dan madrasah (lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran Islam) agar mampu meningkatkan mutu pendidikan dan peranannya sebagai alat dan sumber pendidikan kecerdasan bangsa. Dan untuk itu sistem pendidikan Islam tersebut (madrasah dan pesantren) harus dikembangkan menjadi sistem pendidikan dan pengajaran yang bersifat modern setaraf dengan sekolah-sekolah umum.

A.     Pengertian Dakwah

Kata dakwah (Ņ̃e) berasal dari kata dasar B§e yang dalam pemakaiannya harus dirangkai dengan kata atau huruf lain.
Jika kata ”Da’aa” dapat berarti : mengajak, mengundang, menyeru, memanggil, berdiskusi dan sebagainya. Sedangkan menurut istilahnya dakwah memiliki makna yang beragam. Meskipun demikian secara umum dpat dikemukakan bahwa dakwa pada hakikatnya adalah ajaran kepada yang baik dan mencega yang munkar.

B.     Peran Dakwah dalam Proses Perkembangan Masyarakat

Sedemikian pentingnya pesan dakwah dalam kerangka mengajak umat manusia untuk berbuat baik, maka dakwah dalam Islam memiliki hukum wajib. Hal ini dapat dilihat dari ayat QS An Nahl (125) yang artinya :

125.  Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
(QS An – Nahl : 125)

104.  Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar (QS Ali Imron : 104)

Peran dakwah dalam sejrah peradaban dan kebudayaan islam sangat vital. Dakwah, misalnya telah diakui secara fungsional, telah mampu mengubah perikehidupan masyarakat jahiliyah struktural kemasyarakatannya, bangsa Arab memiliki tata kepercayaan penyembah berhala. Sistem pemerintahan yang menganut faham kabilahisme yang berusia ratusan tahun. Namun melalui cara-cara dakwah dengan persuaif dan lemah lembut, maka berubahlah mereka menjadi penganut Islam yang baik. Tidak cukup itu saja, peranan dakwah benar-benar telah menunjukkan fungsi vitlnya, karena hanya dalam beberapa tahun saja melalui dakwah yng dikembangkan sejak awal agama ini diserukan, Islam telah tersebar dan sanggup menaklukkan tiga penjuru benua, Syria, Palestina, Mesir, Afrika Utara dan Persia adalah negara-negara yang pertama-tama takluk.
Yang menarik bahwa dalam setiap fase dan periode kesejarahannya, islam telah menyumbangkan berbagai nilai-nilai peradaban dan kebudayaan yang sangat luhur dalam wilayah taklukannya. Dan transformasi nilai-nilai Islami ini dalam setiap periode kesejarahan atau dari satu generasi ke generasi yang lain tentunya melalui proses dan kegiatan dakwah.

Kesimpulan
Perkembangan Islam sebagai agama besar tidak lepas dari peran penting penyelenggaraan dakwah dan pendidikan sangatlah erat hubungan antara pendidikan dan dakwah pada hakekatnya keduanya merupakan kegiatan dan proses sosialisasi nilai-nilai Islam. Dalam proses ini dakwah seperti halnya pendidikan memiliki tujuan yang sama yakni mengajak kepada sasaran untuk menghayati serta mengamalkan nilai-nilai Islami.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Abuddin Nata, MA. Metodologi Studi Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel. Pengantar Studi Islam, IAIN Sunan Ampel Press, 2004

0 comments: