Sejarah dan Peranan Pemikiran Filsafat Barat dlm Perkembangan Ilmu Pengetahuan
A. Pendahuluan
Filsafat
dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun
historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat Dipisahkan dari peranan filsafat,
sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang
diajarkan dalam semua strata pendidikan.
Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari
ilmu, pengetahuan ilmiah tidak digunakan sebagai acuan dalam kehidupan
sehari-hari. Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental,
karena ilmu telah mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan
tanpa disadari manusia telah menjadi budak ilmu dan teknologi. Ilmu dianggap
sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan,
menjelaskan, memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan dan kenyamanan
hidup. Kini ilmu telah Tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk
menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi
menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan
dehumanisasi.
Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba
mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi boomerang
bagi kehidupan manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi
adalah instrument dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan. Filsafat ilmu
diberikan sebagai pengetahuan bagi orang yang ingin mendalami hakikat ilmu dan
kaitannya dengan pengetahuan lainnya. Bahan yang diberikan tidak ditujukan
untuk menjadi ahli filsafat.
Dalam masyarakat religius, ilmu dipandang
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber
ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusia diberi daya fikir oleh Tuhan, dan dengan
daya fikir inilah manusia menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pengaruh
agama yang kaku dan dogmatis kadangkala menghambat perkembangan ilmu. Oleh
karenanya diperlukan kecerdasan dan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah
dengan system nilai dalam agama, agar keduanya tidak saling bertentangan. Dalam
filsafat ilmu, ilmu akan dijelaskan
secara filosofis dan akademis sehingga ilmu dan teknologi tidak tercerabut dari
nilai agama, kemanusiaan dan lingkungan.
Dengan demikian filsafat ilmu akan memberikan nilai dan orientasi yang jelas
bagi setiap ilmu.
B. Definisi filsafat, ilmu dan ilmu pengetahuan
Mendefinisikan filsafat bukanlah termasuk
hal yang mudah. Karena filsafat merupakan sebuah pengetahuan yang radikal dan
tanpa batas. Meskipun demikian, karena salah satu kerja filsafat adalah
memberikan batasan, maka dengan terpaksa ia pun harus dibatasi.
Menurut Sutarjo A. Wiramiharja, filsafat
dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara berfikir terhadap segala
sesuatu. Juhaya S. Praja mengatakan bahwa arti yang sangat formal dari filsafat
adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap keprcayaan dan sikap yang
dijunjung tinggi. Franz magnis suseno menegaskan bahwa kritisnya filsafat
adalah kritis dalam arti bahwa filsafat tidak pernah merasa puas, tidak pernah
menganggap sesuatu telah selesai dan senang membuka kembali perdebatan. Sifat
kritis filsafat ditunjukkan dengan tiga macam pendekatan dalam filsafat, yakni
pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa, filsafat adalah pengetahuan tentang berpikir kritis
sistematis; pengetahuan tentang pemahaman universal terhadap semua persoalan;
dan pengetahuan tentang kebenaran pemikiran yang tanpa batas dan masalah yang
tidak pernah tuntas.
Adapun ilmu merupakan kata serapan yang
bersal dari bahasa arab yakni ‘alima yang berarti mengetahui. Sedangkan dalam
bahasa inggris ilmu dikenal dengan istilah science, yang berasal dari bahasa
latin yaitu scientia (pengetahuan) atau scire (mengetahui). Sedangkan dalam
bahasa yunani dikenal dengan sebutan episteme.
Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu
merupakan suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu di bidang itu. Sedangkan definisi ilmu dalam
Encyclopedia Americana, adalah Pengetahuan yang bersifat positif dan
sistematis. Paul Freedman dalam The Principles of Scientific Research
mendefinisikan ilmu sebagai : bentuk aktifitas manusia yang dengan melakukannya
umat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan senantiasa lebih lengkap dan
cermat tentang alam dimasa lampau, sekarang dan kemudian hari, serta suatu
kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya dan mengubah lingkungannya
serta mengubah sifat-sifatnya sendiri.
S. Hornby mengartikan ilmu sebagai susunan atau kumpulan pengetahuan
yang diperoleh melalui penelitian dan percobaan dari fakta-fakta.
Sedangkan
pengetahuan itu sendiri, dalam encyclopedia of philosophy didefinisikan sebagai
knowledge is justified true belief (kepercayaan yang benar). Sedangkan menurut
Sidi Gazalba pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan
mengetahui. Pengetahuan merupakan hasil suatu proses atau pengalaman yang
sadar. Pengetahuan merupakan terminology generic yang mencakup seluruh hal yang
diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan
merupakan kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman,
pengamatan dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta
mengabstrasikannya untuk mencapai suatu tujuan.
Dari
definisi ilmu dan pengetahuan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren tentang suatu
bidang tertentu atas realitas/ kenyataan. Ia membantu manusia dalam
mengorientasikan dirinya dalam dunia. Suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai
ilmu pengetahuan jika mempunyai ciri, tanda dan syarat-syarat tertentu, yakni
sistematik, rasional, empiris, eksperimental, umum dan kumulatif.
Download makalah lengkap disini
Download makalah lengkap disini
0 comments:
Posting Komentar