Jumat, 21 Oktober 2011

Sejarah dan Peranan Pemikiran Filsafat Barat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Sejarah dan Peranan Pemikiran Filsafat Barat dlm Perkembangan Ilmu Pengetahuan

A.    Pendahuluan


Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat Dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalam semua strata pendidikan.

Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu, pengetahuan ilmiah tidak digunakan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dan teknologi telah kehilangan rohnya yang fundamental, karena ilmu telah mengurangi bahkan menghilangkan peran manusia, dan bahkan tanpa disadari manusia telah menjadi budak ilmu dan teknologi. Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telah Tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan teknologi menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasi.

Oleh karena itu, filsafat ilmu mencoba mengembalikan roh dan nilai luhur dari ilmu, agar ilmu tidak menjadi boomerang bagi kehidupan manusia. Filsafat ilmu akan mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah instrument dalam mencapai kesejahteraan bukan tujuan. Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuan bagi orang yang ingin mendalami hakikat ilmu dan kaitannya dengan pengetahuan lainnya. Bahan yang diberikan tidak ditujukan untuk menjadi ahli filsafat.

Dalam masyarakat religius, ilmu dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusia diberi daya fikir oleh Tuhan, dan dengan daya fikir inilah manusia menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pengaruh agama yang kaku dan dogmatis kadangkala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan dan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan system nilai dalam agama, agar keduanya tidak saling bertentangan. Dalam filsafat ilmu,  ilmu akan dijelaskan secara filosofis dan akademis sehingga ilmu dan teknologi tidak tercerabut dari nilai agama,  kemanusiaan dan lingkungan. Dengan demikian filsafat ilmu akan memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap ilmu.

B.     Definisi filsafat, ilmu dan ilmu pengetahuan


Mendefinisikan filsafat bukanlah termasuk hal yang mudah. Karena filsafat merupakan sebuah pengetahuan yang radikal dan tanpa batas. Meskipun demikian, karena salah satu kerja filsafat adalah memberikan batasan, maka dengan terpaksa ia pun harus dibatasi.

Menurut Sutarjo A. Wiramiharja, filsafat dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara berfikir terhadap segala sesuatu. Juhaya S. Praja mengatakan bahwa arti yang sangat formal dari filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap keprcayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Franz magnis suseno menegaskan bahwa kritisnya filsafat adalah kritis dalam arti bahwa filsafat tidak pernah merasa puas, tidak pernah menganggap sesuatu telah selesai dan senang membuka kembali perdebatan. Sifat kritis filsafat ditunjukkan dengan tiga macam pendekatan dalam filsafat, yakni pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, filsafat adalah pengetahuan tentang berpikir kritis sistematis; pengetahuan tentang pemahaman universal terhadap semua persoalan; dan pengetahuan tentang kebenaran pemikiran yang tanpa batas dan masalah yang tidak pernah tuntas.

Adapun ilmu merupakan kata serapan yang bersal dari bahasa arab yakni ‘alima yang berarti mengetahui. Sedangkan dalam bahasa inggris ilmu dikenal dengan istilah science, yang berasal dari bahasa latin yaitu scientia (pengetahuan) atau scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa yunani dikenal dengan sebutan episteme.

Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu merupakan suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu. Sedangkan definisi ilmu dalam Encyclopedia Americana, adalah Pengetahuan yang bersifat positif dan sistematis. Paul Freedman dalam The Principles of Scientific Research mendefinisikan ilmu sebagai : bentuk aktifitas manusia yang dengan melakukannya umat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan senantiasa lebih lengkap dan cermat tentang alam dimasa lampau, sekarang dan kemudian hari, serta suatu kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya dan mengubah lingkungannya serta mengubah sifat-sifatnya sendiri.         S. Hornby mengartikan ilmu sebagai susunan atau kumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dan percobaan dari fakta-fakta.

Sedangkan pengetahuan itu sendiri, dalam encyclopedia of philosophy didefinisikan sebagai knowledge is justified true belief (kepercayaan yang benar). Sedangkan menurut Sidi Gazalba pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan mengetahui. Pengetahuan merupakan hasil suatu proses atau pengalaman yang sadar. Pengetahuan merupakan terminology generic yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan  merupakan kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstrasikannya untuk mencapai suatu tujuan.

Dari definisi ilmu dan pengetahuan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren tentang suatu bidang tertentu atas realitas/ kenyataan. Ia membantu manusia dalam mengorientasikan dirinya dalam dunia. Suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan jika mempunyai ciri, tanda dan syarat-syarat tertentu, yakni sistematik, rasional, empiris, eksperimental, umum dan kumulatif.
Download makalah lengkap disini

0 comments: