Definisi Psikologi
Psikologi yang dalam istilah lama
disebut ilmu jiwa. Kata psikologi merupakan dua akar kata yang bersumber dari
bahasa Greek (Yunani), yaitu : psi/che yang berarti jiwa, logos yang berarti
ilmu.
Menurut Gerungan Psikologi
dibedakan atas;
1.
Psikologi Teoritis
2.
Psikologi Terlaksana
I.
Psikologi teoritis
digolongkan menjadi
A.
Psikologi Umum
B.
Psikologi Khusus
II.
Psikologi
Terlaksana/Praktis :
A.
Psikodiagnostik
B.
Psikologi klinis dan
bimbingan psikologis
C.
Psikologi perusahaan
D.
Psikologi pendidikan
Pada umumnya
psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan
individu (manusia). Sedangkan psikologi perkembangan diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan individu di dalam masa-masa perkembangan
yaitu semenjak lahir samai tua (meninggal dunia)
Mengetahui
perkembangan tiap phase adalah penting sekali, sebab dengan demikian apakah
yang telah terjadi dan yang akan datang. Hal ini penting karena dapat membantu
mengusir bayangan seseorang yang mungkin beranggapan bahwa tingkah laku dan
sikapnya itu “tidak seperti yang diharapkan”
Psikologi
perkembangan memberikan gambaran yang lengkap tentang perkembangan dari seluruh
kehidupan manusia. Perkembangan sendiri adalah perubahan ialah perubahan ke
arah yang lebih maju.
HAKEKAT
PERKEMBANGAN
Proses Perkembangan
Manusia selalau
berubah, ia tidak statis. Ia berubah setiap saat sejak terjadi konsepi hingga
meninggal dunia. Dari sel bibit ibu, bapak terjadilah makhluk baru yang berada
dalam rahim ibu. Di dalam kandungan inilah anak tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi-potensi yang dimilikinya.
Pertumbuhan
berlangsung karena kodrat dan dorongan dari dalam, ia maju dan mencapai
kematangannya di luar kekuasannya dan kemauan manusia. HL Hollingwoorth mengatakan bahwa : tujuan akhir
dari pada perkembangan adalah mati.
Haisl pertumbuhan dan perkembangan
ini ditentukan oleh dua faktor yaitu :
1.
Faktor yang berasal dari
individu itu sendiri (intern)
2.
Faktor yang berada di luar
diri individu itu sendiri (ekstern)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan
1.
Faktor pembawaan, yaitu
faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri
2.
Faktor lingkungan, yaitu
faktor yang berada di luar diri individu itu sendiri
3.
Faktor gabungan antara
faktor pembawaan dan faktor lingkungan
Dari faktor-faktor itu, timbul
teori-teori yang menerangkan perkembangan yaitu :
1.
Teori Nativisme
Teori nativisme adalah perkembangan semata-mata
ditentukan oleh pembawaan yaitu pembawaan yang dibawa sejak lahir.
Misalnya : jika orang tua ahli teknik, maka anaknya juga
ahli teknik
Tokoh aliran ini Schopenheuer (seorang filsuf bangsa
Jerman), pengikutnya : Plato, Descrates, Lombrosso
2.
Teori Empirisme
Teori empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu
semata-mata tergantung kepada faktor lingkungan. Tokoh aliran ini adalah John
Locke
3.
Teori Konvergensi
Teori ini pertamakali dirumuskan oleh
W. Stem, bahwa di dalam perkembangan individu itu baik dasar (pembawaan) atau
lingkungannya kedua-duanya turut menentukan
Teori ini sampai sekarang diterima
oleh orang sebab mampu menerangkan kejadian-kejadian dalam kehidupan masyarakat
Jelas antara pembawaan dan lingkungan
masing-masing ikut serta berpengaruh dalam menentukan arah perkembangan.
Alfred Adler seorang pengikut aliran ini,
kemudian teori ini disempurnakan oleh M. J. Lengeveld seornag ahli bangsa
Belanda.
Hal-hal
yang memungkinkan adanya perkembangan pada individu itu ialah :
a.
Kenyataan, bahwa pada waktu
dilahirkan anak manusia itu adalah makhluk hidup
b.
Kenyataan, bahwa pada waktu
dilahirkan anak manusia itu sangat tidak berdaya
c.
Kenyataan, bahwa karena
keadaannya yang sangat tidak berdaya itu anak manusia membutuhkan perlindungan
dan rasa aman
d.
Kenyataan, bahwa dalam
perkembangannya anak manusia itu tidak hanya pasif menerima saja, melainkan
aktif mencari, melakukan penjelajahan
Keempat kenyataan tersebut oleh Lengeveld
disebut sebagai moment-moment atau aza-azas perkembangan.
Azas-azas perkembangan itu adalah;
a.
Azas biologis
b.
Azas ketidakberdayaan
c.
Azas perlindungan atau
keamanan
d.
Azas penjelajahan
Teori dan Hukum Perkembangan
Menurut
Drs. Sumadi Suryabrata menyebutkan 5 teori dan hukum perkembangan, yaitu :
1.
Hukum irama dan tempo
perkembangan
Contohnya : merangkak, berjalan, dan sebagainya
2.
Teori tentang masa peka
Masa peka adalah suatu masa, dimana sesuatu fungsi
demikian baik perkembangannya dan karenanya harus dilayani dan diberi
kesempatan sebaik-baiknya.
3.
Teori Rekapitulasi
Berpendapat bahwa perkembangan psikis anak adalah
merupakan ulangan secara singkat daripada perkembangan umat manusia.
4.
Teori tentang Masa
Menentang
Misalnya : kira-kira umur 14.00 – 17.00 pada masa ini
anak memperlihatkan kenakalan sehingga disebut sebagai masa menentang.
5.
Teroi tentang penjelajahan
dan penemuan
Langeveld menggambarkan perkembangan itu sebagai proses
penjelajahan dan penemuan.
Tugas-tugas Perkembangan
Menurut Havighurst
(1950), tugas-tugas pada setiap periode perkembangan dapat digambarkan sebagai
berikut :
1.
Masa infancy dan early
childhood
(Masa bayi dan masa kanak-kanak awal) (0-6,0)
·
Belajar berjalan
·
Belajar makan makanan padat
·
Belajar bicara
2.
Middle childhood : 6,0 –
13,0
·
Belajar ketrampilan fisik
yang diperlukan untuk permainan biasa
·
Sebagai organisme yang
sedang tumbuh ia membentuk sesuatu sikap terhadap seseorang
·
Belajar bergaul
·
Mempersiapkan dirinya
sebagai jenis kelamin tertentu
3.
Adolesen (13,0 – 21,0)
·
Penerimaan fisik dan
kenyataan sebagai laki-laki atau perempuan
·
Mengadakan hubungan dengan
teman-teman dari kedua jenis kelamin
4.
Barly Adulthood (21,0
sampai usia pertengahan)
·
Memilih pergaulan
·
Belajar hidup dengan
pasangan dalam perkawinannya
·
Mulai hidup berkeluarga
·
Memleihara anak
·
Mengatur rumah
5.
Midle age (usia
pertengahan)
·
Memperoleh pengakuan
sebagai warga negara sudah dewasa dan tanggung jawab sosial
·
Memantapkan dan memelihara
kehidupan ekonomi
·
Membantu anak-anak remaja
menjadi anak dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
6.
Perkembangan pada
kematangan akhir (Later maturity)
·
Menyesuaikan penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan
·
Menyesuaikan kemunduran dan
berkurangnya income (pendapatan)
·
Penyesuaian atas kematian
pasangannya.
PHASE-PHASE
PERKEMBANGAN
Elizabeth B.
Hurlock mengadakan periodesasi sebagai berikut :
1.
Infancy 0,2 – minggu
2.
Babyhood 2 minggu – 2,0
3.
Early Childhood 2,0 – 6,0
4.
Late childhood 6,0 – 12,0
5.
Puberty 12,0 – 13,0
6.
Early adolesence 13,0 – 16,0
7.
Late adolesence 17,0 – 21,0
8.
The “Mature” adult
9.
Adulthood 21,0 – 60,0
10. Old age 60,0
– sampai meninggal
Sebenarnya masih banyak sekali
ahliahli mengemukakan periodesasi. Dari pendapat tersebut dapat digolongkan
menjadi 3 golongan yaitu:
1.
Periodesasi yang berdasar
biologis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a.
Aristoteles
b.
Kretschmer
c.
Sigmund Freud
2.
Periodesasi berdasar
didaktis
a.
Comenius
b.
J.J. Rosseau
3.
Periodesasi berdasar
psikologis
a.
Oswald Kroh
PERKEMBANGAN
Ciri-ciri perkembangan manusia
dapat berupa :
1.
Directional
2.
Cumulative
3.
Kemampuan membeda-bedakan
respon sesuai dengan rangsangannya
Perkembangan adalah interaksi
antara keturunan dan lingkungan sekitar
Urut-urutan dan tingkat-tingkatan
Hampir semua
ahli psikologi perkembangan mempekenalkan urutan atau periodesasi di dalam
perkembangan tingkah laku manusia. Misalnya, Sigmund Freud, Comenius, maria
Montessori
Flavel (1972)
mengusulkan 3 alasan urutan di dalam perkembangan:
1.
Struktur dari pada
organisme
2.
Struktur dari pada
lingkungan sekitar
3.
Struktur dari pada tingkah
laku
Aliran-aliran Perkembangan
Di dalam
lapangan psikologi, ada 2 prinsip kelompok yang berusaha menerangkan
perkembangan :
1.
Aliran strukkutral
(strukturalist) yang beranggapan bahwa faktor internal/ strukturalah yang
menentukan tingkah laku
2.
Aliran behaviour
(behaviorist) yang melihat lingkungan sebagai faktor yang dominant dalam
menentukan tingkah laku
Perkembangan Emosi
Emosi adalah
suatu tekanan perasaan. Emosi-emosi yang nyata terutama misalnya : takut,
marah, cemburu, iri hati.
Emosi itu dibagi menjadi dua :
1.
Unpleasent emotion (emosi
yang tidak menyennagkan)
Contoh : takut, marah, cemburu
2.
Pleasent emotion (emosi
yang menyenangkan)
Contoh : kasih sayang, bahagia, rasa ingin tahu
Pola perkembangan Emosi
Ada dua respons emsi ypada bayi
1.
Unpleasant respons (respon
yang tidak menyenangkan)
Misal : merubah posisi bayi secara tiba-tiba, tempat
tidurnya basah, dan sebagainya. Hal-hal yang mengakibatkan bayi akan menangis
2.
Pleasant respons (respon
yang menyenangkan)
Misalnya : kehangatan, kelembutan, diayun-ayun, menyusu
dan sebagainya.
Emosi seseorang itu bukan sesuatu yang dibawa sejak
lahir, akan tetapi emosi juga mengalami perkembangan, emosi berkembang oleh
karena :
1.
Kemasakan (maturation)
2.
Belajar (learning)
Ciri-ciri emosi
masa anak-anak sebagai berikut
1.
Emosi anak-anak
berlangsungnya hanya pendek (sebentar)
Misalnya : jika ada anak yang bertengkar dengan salah
satu anak lain, maka dalam waktu 5 menit anak tersebut akan baikan lagi, atau
dalam artian cepat marah, mudah hilang pula marahnya.
2.
Emosi anak-anak adalah kuat
(hebat)
Hal ini terlihat bila anak takut, marah / sedang
bersenda gurau
3.
Emosi anak mudha beurbah
4.
Emosi anak nampak
berulang-ulang
Hal ini disebabkan karena anak dalam proses perkembangan
ke arah kedewasaan. Mislanya : sehari anak menangis hingga 7 kali
5.
Respon emosi anak
berbeda-beda
Misalnya : anak-anak yang dibawa ke dokter, ada yang
tertawa, ada yang menangis.
6.
Emosi anak dapat mengetahui
(mendeteksi) gejala tingkah laku. Misalnya : melamun, gelisah, menghisap jari,
sering menangis, dan sebagainya
7.
Emosi anak mengalami
perubahan dalam kekuatannya.
Suatu ketika emosi itu begitu kuat, kemudian berkurang.
Misalnya : seorang anak yang berada di lingkungan baru, lalu anak tersebut
awalnya malu-malu, kemudian lama-lama ia sudah tidak merasa asing lagi, rasa
malunya berkurang.
PENGAMATAN
TINGKAH LAKU
Beberapa prinsip
dalam observasi tingkah laku perkembangan
1.
Prinsip pertama observasi
tingkah laku ialah bahwa observasi harus disample
2.
Prinsip kedua dari
observasi ialah : apakah yang dicatat itu teat seperti apa yang diobservasi
3.
Prinsip yang ketiga dari
observasi tingkah laku ialah reliabilitas
0 comments:
Posting Komentar