Jumat, 20 Juli 2012

Ilmu Jiwa Perkembangan

Definisi Psikologi
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata psikologi merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu : psi/che yang berarti jiwa, logos yang berarti ilmu.
Menurut Gerungan Psikologi dibedakan atas;
1.      Psikologi Teoritis
2.      Psikologi Terlaksana
I.              Psikologi teoritis digolongkan menjadi
A.    Psikologi Umum
B.     Psikologi Khusus
II.           Psikologi Terlaksana/Praktis :
A.    Psikodiagnostik
B.     Psikologi klinis dan bimbingan psikologis
C.     Psikologi perusahaan
D.    Psikologi pendidikan
Pada umumnya psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan individu (manusia). Sedangkan psikologi perkembangan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan individu di dalam masa-masa perkembangan yaitu semenjak lahir samai tua (meninggal dunia)
Mengetahui perkembangan tiap phase adalah penting sekali, sebab dengan demikian apakah yang telah terjadi dan yang akan datang. Hal ini penting karena dapat membantu mengusir bayangan seseorang yang mungkin beranggapan bahwa tingkah laku dan sikapnya itu “tidak seperti yang diharapkan”
Psikologi perkembangan memberikan gambaran yang lengkap tentang perkembangan dari seluruh kehidupan manusia. Perkembangan sendiri adalah perubahan ialah perubahan ke arah yang lebih maju.

HAKEKAT PERKEMBANGAN
Proses Perkembangan
Manusia selalau berubah, ia tidak statis. Ia berubah setiap saat sejak terjadi konsepi hingga meninggal dunia. Dari sel bibit ibu, bapak terjadilah makhluk baru yang berada dalam rahim ibu. Di dalam kandungan inilah anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya.
Pertumbuhan berlangsung karena kodrat dan dorongan dari dalam, ia maju dan mencapai kematangannya di luar kekuasannya dan kemauan manusia. HL  Hollingwoorth mengatakan bahwa : tujuan akhir dari pada perkembangan adalah mati.
Haisl pertumbuhan dan perkembangan ini ditentukan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor yang berasal dari individu itu sendiri (intern)
2.      Faktor yang berada di luar diri individu itu sendiri (ekstern)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
1.      Faktor pembawaan, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri
2.      Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berada di luar diri individu itu sendiri
3.      Faktor gabungan antara faktor pembawaan dan faktor lingkungan

Dari faktor-faktor itu, timbul teori-teori yang menerangkan perkembangan yaitu :
1.      Teori Nativisme
Teori nativisme adalah perkembangan semata-mata ditentukan oleh pembawaan yaitu pembawaan yang dibawa sejak lahir.
Misalnya : jika orang tua ahli teknik, maka anaknya juga ahli teknik
Tokoh aliran ini Schopenheuer (seorang filsuf bangsa Jerman), pengikutnya : Plato, Descrates, Lombrosso
2.      Teori Empirisme
Teori empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung kepada faktor lingkungan. Tokoh aliran ini adalah John Locke
3.      Teori Konvergensi
Teori ini pertamakali dirumuskan oleh W. Stem, bahwa di dalam perkembangan individu itu baik dasar (pembawaan) atau lingkungannya kedua-duanya turut menentukan
Teori ini sampai sekarang diterima oleh orang sebab mampu menerangkan kejadian-kejadian dalam kehidupan masyarakat
Jelas antara pembawaan dan lingkungan masing-masing ikut serta berpengaruh dalam menentukan arah perkembangan.
Alfred Adler seorang pengikut aliran ini, kemudian teori ini disempurnakan oleh M. J. Lengeveld seornag ahli bangsa Belanda.
      Hal-hal yang memungkinkan adanya perkembangan pada individu itu ialah :
a.       Kenyataan, bahwa pada waktu dilahirkan anak manusia itu adalah makhluk hidup
b.      Kenyataan, bahwa pada waktu dilahirkan anak manusia itu sangat tidak berdaya
c.       Kenyataan, bahwa karena keadaannya yang sangat tidak berdaya itu anak manusia membutuhkan perlindungan dan rasa aman
d.      Kenyataan, bahwa dalam perkembangannya anak manusia itu tidak hanya pasif menerima saja, melainkan aktif mencari, melakukan penjelajahan
      Keempat kenyataan tersebut oleh Lengeveld disebut sebagai moment-moment atau aza-azas perkembangan.
Azas-azas perkembangan itu adalah;
a.       Azas biologis
b.      Azas ketidakberdayaan
c.       Azas perlindungan atau keamanan
d.      Azas penjelajahan
Teori dan Hukum Perkembangan
                        Menurut Drs. Sumadi Suryabrata menyebutkan 5 teori dan hukum perkembangan, yaitu :
1.      Hukum irama dan tempo perkembangan
Contohnya : merangkak, berjalan, dan sebagainya
2.      Teori tentang masa peka
Masa peka adalah suatu masa, dimana sesuatu fungsi demikian baik perkembangannya dan karenanya harus dilayani dan diberi kesempatan sebaik-baiknya.
3.      Teori Rekapitulasi
Berpendapat bahwa perkembangan psikis anak adalah merupakan ulangan secara singkat daripada perkembangan umat manusia.
4.      Teori tentang Masa Menentang
Misalnya : kira-kira umur 14.00 – 17.00 pada masa ini anak memperlihatkan kenakalan sehingga disebut sebagai masa menentang.
5.      Teroi tentang penjelajahan dan penemuan
Langeveld menggambarkan perkembangan itu sebagai proses penjelajahan dan penemuan.
Tugas-tugas Perkembangan
Menurut Havighurst (1950), tugas-tugas pada setiap periode perkembangan dapat digambarkan sebagai berikut :
1.      Masa infancy dan early childhood
(Masa bayi dan masa kanak-kanak awal) (0-6,0)
·         Belajar berjalan
·         Belajar makan makanan padat
·         Belajar bicara
2.      Middle childhood : 6,0 – 13,0
·         Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan biasa
·         Sebagai organisme yang sedang tumbuh ia membentuk sesuatu sikap terhadap seseorang
·         Belajar bergaul
·         Mempersiapkan dirinya sebagai jenis kelamin tertentu
3.      Adolesen (13,0 – 21,0)
·         Penerimaan fisik dan kenyataan sebagai laki-laki atau perempuan
·         Mengadakan hubungan dengan teman-teman dari kedua jenis kelamin
4.      Barly Adulthood (21,0 sampai usia pertengahan)
·         Memilih pergaulan
·         Belajar hidup dengan pasangan dalam perkawinannya
·         Mulai hidup berkeluarga
·         Memleihara anak
·         Mengatur rumah
5.      Midle age (usia pertengahan)
·         Memperoleh pengakuan sebagai warga negara sudah dewasa dan tanggung jawab sosial
·         Memantapkan dan memelihara kehidupan ekonomi
·         Membantu anak-anak remaja menjadi anak dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
6.      Perkembangan pada kematangan akhir (Later maturity)
·         Menyesuaikan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
·         Menyesuaikan kemunduran dan berkurangnya income (pendapatan)
·         Penyesuaian atas kematian pasangannya.

PHASE-PHASE PERKEMBANGAN
Elizabeth B. Hurlock mengadakan periodesasi sebagai berikut :
1.      Infancy                              0,2 – minggu
2.      Babyhood                         2 minggu – 2,0
3.      Early Childhood               2,0 – 6,0
4.      Late childhood                  6,0 – 12,0
5.      Puberty                              12,0 – 13,0
6.      Early adolesence               13,0 – 16,0
7.      Late adolesence                17,0 – 21,0
8.      The “Mature” adult
9.      Adulthood                                    21,0 – 60,0
10.  Old age                             60,0 – sampai meninggal

Sebenarnya masih banyak sekali ahliahli mengemukakan periodesasi. Dari pendapat tersebut dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:
1.      Periodesasi yang berdasar biologis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a.       Aristoteles
b.      Kretschmer
c.       Sigmund Freud
2.      Periodesasi berdasar didaktis
a.       Comenius
b.      J.J. Rosseau
3.      Periodesasi berdasar psikologis
a.       Oswald Kroh

PERKEMBANGAN
Ciri-ciri perkembangan manusia dapat berupa :
1.      Directional
2.      Cumulative
3.      Kemampuan membeda-bedakan respon sesuai dengan rangsangannya
Perkembangan adalah interaksi antara keturunan dan lingkungan sekitar
Urut-urutan dan tingkat-tingkatan
Hampir semua ahli psikologi perkembangan mempekenalkan urutan atau periodesasi di dalam perkembangan tingkah laku manusia. Misalnya, Sigmund Freud, Comenius, maria Montessori
Flavel (1972) mengusulkan 3 alasan urutan di dalam perkembangan:
1.      Struktur dari pada organisme
2.      Struktur dari pada lingkungan sekitar
3.      Struktur dari pada tingkah laku

Aliran-aliran Perkembangan
Di dalam lapangan psikologi, ada 2 prinsip kelompok yang berusaha menerangkan perkembangan :
1.      Aliran strukkutral (strukturalist) yang beranggapan bahwa faktor internal/ strukturalah yang menentukan tingkah laku
2.      Aliran behaviour (behaviorist) yang melihat lingkungan sebagai faktor yang dominant dalam menentukan tingkah laku
Perkembangan Emosi
Emosi adalah suatu tekanan perasaan. Emosi-emosi yang nyata terutama misalnya : takut, marah, cemburu, iri hati.
Emosi itu dibagi menjadi dua :
1.      Unpleasent emotion (emosi yang tidak menyennagkan)
Contoh : takut, marah, cemburu
2.      Pleasent emotion (emosi yang menyenangkan)
Contoh : kasih sayang, bahagia, rasa ingin tahu
Pola perkembangan Emosi
Ada dua respons emsi ypada bayi
1.      Unpleasant respons (respon yang tidak menyenangkan)
Misal : merubah posisi bayi secara tiba-tiba, tempat tidurnya basah, dan sebagainya. Hal-hal yang mengakibatkan bayi akan menangis
2.      Pleasant respons (respon yang menyenangkan)
Misalnya : kehangatan, kelembutan, diayun-ayun, menyusu dan sebagainya.
Emosi seseorang itu bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, akan tetapi emosi juga mengalami perkembangan, emosi berkembang oleh karena :
1.      Kemasakan (maturation)
2.      Belajar (learning)
Ciri-ciri emosi masa anak-anak sebagai berikut
1.      Emosi anak-anak berlangsungnya hanya pendek (sebentar)
Misalnya : jika ada anak yang bertengkar dengan salah satu anak lain, maka dalam waktu 5 menit anak tersebut akan baikan lagi, atau dalam artian cepat marah, mudah hilang pula marahnya.
2.      Emosi anak-anak adalah kuat (hebat)
Hal ini terlihat bila anak takut, marah / sedang bersenda gurau
3.      Emosi anak mudha beurbah
4.      Emosi anak nampak berulang-ulang
Hal ini disebabkan karena anak dalam proses perkembangan ke arah kedewasaan. Mislanya : sehari anak menangis hingga 7 kali
5.      Respon emosi anak berbeda-beda
Misalnya : anak-anak yang dibawa ke dokter, ada yang tertawa, ada yang menangis.
6.      Emosi anak dapat mengetahui (mendeteksi) gejala tingkah laku. Misalnya : melamun, gelisah, menghisap jari, sering menangis, dan sebagainya
7.      Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.
Suatu ketika emosi itu begitu kuat, kemudian berkurang. Misalnya : seorang anak yang berada di lingkungan baru, lalu anak tersebut awalnya malu-malu, kemudian lama-lama ia sudah tidak merasa asing lagi, rasa malunya berkurang.

PENGAMATAN TINGKAH LAKU
Beberapa prinsip dalam observasi tingkah laku perkembangan
1.      Prinsip pertama observasi tingkah laku ialah bahwa observasi harus disample
2.      Prinsip kedua dari observasi ialah : apakah yang dicatat itu teat seperti apa yang diobservasi
3.      Prinsip yang ketiga dari observasi tingkah laku ialah reliabilitas

0 comments: