A.
Strategi Penyelenggaraan
Pendidikan Islam di Sekolah
Dalam
menyelenggarakan pendidikan Islam di sekolah, ada tiga (3) aspek yang perlu
diperhatikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik apabila hanya menyentuh
aspek kognitif saja pendidikan islam di sekolah tidak akan maksimal karena
peserta didik hanya memiliki pemahaman saja, tidak bisa menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.[1], maka hal ini bisa
disiasati dengan berbagai cara, diantaranya :
1) Menyelenggarakan Bina
Rohani Islam (rohis)
Kegiatan Bina Rohani Islam
(rohis), dapat dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler yang wajib diikuti
oleh seluruh pelajar yang beragama Islam. Untuk mewujudkan kegiatan ini perlu
dibuat program kerja yang matang sehingga dalam pelaksanaannya tidak
berbenturan dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya, didanai dengan dana yang
cukup, materi yang disampaikan dapat menunjang materi intrakurikuler dengan
menggunakan metode yang menyenangkan tapi tetap edukatif serta memanfaatkan
tenaga pengajar yang ada di lingkungan sekolah yang memiliki komitmen tinggi
terhadap Islam
2) Mengkondisikan
sekolah dengan kegiatan keagamaan (Islamisasi Kampus)
Islamisasi kampus, memang
terasa sangat ekstrim, tetapi hal ini dimaksudkan agar seluruh warga sekolah
terutama yang beragama Islam bisa menjalankan sebagian syriat Islam di lingkungan
sekolah sehingga situasi kondusif bisa tercipta di lingkungan sekolah tersebut.
Misalnya : waktu istirahat diseusaikan denganw aktu sholat dzuhur, setiap bulan
romadhon dan libur semester diadakan kegiatan pesantren kilat, dll.
3) Menggunakan metode
insersi (sisipan) dalam KBM metode insersi adalah cara menyajikan bahan
pelajaran dengan cara; inti sari ajaran Islam atau jiwa agama disisipkan dalam
mata pelajaran umum.[2]
Perlu
disadari bahwa sebenarnya tanggung jawab pendidikan Islam di sekolah bukan
hanya berada pada pundak guru pendidikan Agama Islam semata, tetapi menjadi
tanggung jawa seluruh aparat sekolah yang dikoordinasi oleh kepala sekolah
sebagai pemegang dan pengambil keputusan.[3]
B.
Faktor-Faktor Penghambat Penyelenggaraan
Pendidikan Islam di Sekolah
Faktor
penghambat pelaksanaan program pendidikan agama Islam di sekolah, antara lain :
1. Faktor Eksternal
a. Sikap orang tua yang
kurang bmenyadari tentang pentingnya pendidikan Islam
b. Sistuasi lingkungan
sekitar sekolah dipengaruhi godaan-godaan setan dalam berbagai ragam bentuknya
c. Dampak kemajuan ilmu
dan teknologi dari luar negeri semakin melunturkan keagamaan
d. Adanya gagasan baru
dari para ilmuan untuk mencari terobosan baru terhadap berbagai problema
pembagunan dan kehidupan remaja.
2. Faktor Internal
a. Guru kurang kompeten
untuk menjadi tenaga profesional pendidikan
b. Penyalahgunaan
manajemen penempatan yang mengalih tugaskan guru agama ke bagian admnistrasi
c. Pendekatan metologi
guru masih terpaku kepada orientasi tradisional
d. Kurangnya rasa
solidaritas antara guru agama dengan guru umum
e. Kurangnya waktu
persiapan guru agama dalam mengajar karena disibukkan oleh usaha non guru.[4]
C.
Penyelenggaraan Pendidikan
Islam di SMP – BU
Pendidikan
di SMP-Bu mengacu pada pendidikan nasional akan tetapi lembaga ini masih
mengkondisikan kegiatan keagamaannya misalnya; setiap bulan romadhon melaksanakan
kegiatan pengumpulan dan pembagian zakat fitrah dan mal dengan melibatkan para
pelajar sehingga mereka bisa mengetahui mekanisme pembagian zakat melalui
praktek.
Lembaga ini
juga banyak menyelenggarakan kegiatan keislaman misalnya : masih menyisipkan
pelajaran keislaman, seperti : memberi pemahaman dan kemampuan membaca al
Qur’an. Aqidah Akhalk, Fiqh Ibadah, dan materi-materi yang menunjang. Dalam satu
hari lembaga ini menyajikan 2 jam pelajaran agama Islam dengan mengambil 2 jam
pelajaran umum.
Pendidikan
di SMP-BU masih diwarnai oleh beberapa nilai keislaman karena berada di bawah
naungan yayasan Bahrul Ulum.[5]
[1] Haidar Putra Daulay, 2007. Pendidikan
Islam pada Pendidikan nasional, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, hal
39
[2]
http://fahansyadda.wordpress.com
[3]
Haidar Putra Daulay, op. cit., hal 40
[4] Djamaluddin dan Abdullah Ali, 1999, Kapita
Selekta Pendidikan islam Bandung, CV. Pustaka Setia, hal 18-21
[5] Wawancara Kepala Sekolah SMP-BU hari
Sabtu, pukul 12.00 WIB
0 comments:
Posting Komentar