Perkembangan Kaidah Fiqh dari Masa ke Masa
Pengantar
Ketika Rasululullah masih hidup, segala persoalan yang
ada langsung bisa diputusi dengan melaporkannya terhadap beliau. Tetapi dikala
Rasul telah wafat, para sahabat tidak mau harus berijtihad untuk memecahkan
beragam problem yang ada. Maka ,semakin kompleks pula
permasalahan-permasalahannya. Metode yang ditempuh sahabat setiap kali
menghadapi permasalahan yang terjadi adalah, mencari hukumnya dalam Al-Qur'an, jika tidak
ditemukan maka mencarinya dalam sunnah Nabi. Dan jika tidak ditemukan pula,
maka mereka berijtihad dengan jalan menyamakan 'illat masalah yang terjadi
dengan masalah-masalah yang sudah terdapat hukumnya, baik dari keputusan Rasul
atau yang lainnya
Berawal
dari kesengajaan, itulah kata yang tepat untuk terkodifikasikannya kitab-kitab
kaidah fiqh, karena pertama-tama kaidah-kaidah tersebut hanya tersisipkan dalam
kitab-kitab fiqh atau 'ushul fiqh. Maka ketika zaman telah menuntut para 'ulama
untuk membukukannya, mereka baru memunguti kaidah-kaidah yang tercecer tersebut.
Itupun
dari sebagian 'ulama' ada yang cuma memodifikasi kitab-kitab sebelumnya. Maka
dari itu kami mencoba untuk mengupas kitab-kitab kaidah fiqh per-madzhab setiap
abadnya
Oleh
karena itu kami mengklasifikannya terhadap kitab-kitab yang murni dari
pemikiran seorang 'ulama' – yang nantinya ditandai dengan angka – dan kitab-kitab yang hanya sekedar
memodifikasi kitab sebelumnya – yang nantinya akan dibedakan dengan huruf kecil.
Kitab-Kitab Kaidah Fiqh Permadzhab
dari Abad ke Abad
(المذهب الحنفي)
1. ابو الحسن عبيد الله بن الحسين الكرخي) رسالة
الكرخي w. 340 H.)
Ø
kitab kaidah fiqh pertama kali
Ø
belum ada pemilahan antara dlobit, kaidah, maupun pedoman
agama.
Ø Pada abad keenam dikomentari
oleh:
a.
شرح رسالة الكرخي نجم الدين النسفي) w. 537 H.)
Abad
V.
2.
ابو زيد
الدبوسي) تأسيس النظر w. 430 H.)
Ø
Terdapat delapan bab, setiap babnya memuat beberapa ashlu –
baik berupa dlobit, atau kaidah -. Dan semuanya berjumlah sekitar 80 macam.
Ø
Keistimewaan: mampu merangkul semua madzhab dan hampir seluruh
kandungan kaidahnya.
Abad VI.
3. شرح رسالة الكرخي نجم الدين النسفي) w. 537 H.)
4.
أسعد بن محمد بن
الحسن الكرابسي) الفروق
w. 570 H.)
Ø
Membahas persoalan furuqiyyah dan diurutkan seperti
kitab-kitab fiqh.
Abad
VII.
5.
تلقيح العقول في
فروق المنقول
أحمد بن عبد الله بن ابراهيم المحبوبي) w. 630 H.)
Ø
Membahas persoalan furuqiyyah dan diurutkan seperti
kitab-kitab fiqh.
Ø
Inilah kitab terakhir pada madzhab Hanafi,akan dimulai kembali
setelah tiga abad berikutnya.
Abad
X.
6. زين الدين بن ابراهيم = ابن نجيم) الأشباه و النظائر w. 980 H.)
Ø
Menyerupai Asybah Wan Nadzoir milik Suyuthi. Namun
dalam kitab ini di tambah satu kaidah : “La Tsawaba Illa Bi al-Niyat”
Ø
Kitab ini sudah berulang kali dimodifikasi dalam berbagai
versi, seperti ;
b.
احمد بن محمد الهموي) غمز عيون البصائرw. 1098 H.) pada abad XI.
Salah
satu syarah terbesar yang terdiri dari empat jilid.
c.
اتحاف الأبصار و البصائر في تبويب الأشباه و النظائر (محمد ابي الفتح) abad XIII.
d.
محمد هبة الله بن محمد التاجي) التحقيق الباهرw. 1224 H.) pada abad XIII.
Salah
satu syarah terbesar yang terdiri dari enam jilid, 200 halaman.
Abad
XII.
7. مجامع الحقائق ابو ساعد محمد الخادمي) w. 1176 H.)
Ø
Sebenarnya bertujuan mengulas tentang Ushul Fiqh, tapi
ternyata kandungan kaidahnya sangat banyak ; kurang lebih 1504 kaidah.
Ø
Sesuai urutan huruf Hijaiyyah.
Ø
Sayangnya tanpa diberi penjabaran yang berarti
Ø Kemudian kitab ini disyarahi oleh :
e.
(مصطفى بن محمد الخزحسري) منافع الدقائق شرح مجامع الحقائقpada 1246 H.
f.
(سليمان القرق الأغاجي) شرح الخاتمةpada 1299 H.
Abad
XIII.
8. مجلة الأحكام العدلية (علماء الحنفية)
Ø
Ditulis secara kolektif oleh ‘ulama hanafiyyah atas
rekomendasi dari Dawlah Utsmaniyyah pada tahun 1286 H.
Ø
Tentang mu’amalah maliyyah dan hukum-hukum perdata
Ø
Mengandung 77 buah kaidah secara acak
Ø
Sistematika disesuaikan dengan nomor dengan mengikuti bab fiqh
dan memuat 1851 pasal.
Ø
Kitab fiqh yang pertama sebagai unifikasi hukum
Ø
Kitab ini sudah berulang kali dimodifikasi pada abad
XIV dalam berbagai versi,
seperti ;
g.
شرح المجلة
- kolaborasi antara dua 'ulama' :
-
محمد خالد العطسي
-
محمد ظاهر العطسي
- terdiri dari enam jilid tapi hanya jilid
pertama yang membahas secara
intens kaidah fikh
h.
شرح المجلة (سليمان رستم الباز)
- jarang ditemui di perpustakaan- perpustakaan besar yang ketebalannya
mencapai
1288 halaman
i.
(الدكتور علي حيضر ) درر الحكام شرح مجلة
الأحكام
-
pada mulanya, kitab ini ditulis dalam bahasa Persia,
namun telah di bahasa arabkan oleh
Fahmi Al-Husainy.
j.
شرح القواعد الفقهية أحمد بن محمد الزرقاء)w.
1357 H.)
- dinilai sebagai salah satu syarah terbaik
diantara syarah-syarah lain.
k.
المدخل الفقهي العام (الدكتور مصطفى بن أحمد
الزرقى)
- terdiri dari tiga jilid, dan kajian kaidah
fikh terdapat pada jilid tiga.
- mengenai furu'iyyah, dlobit fiqhiyyah, dan
kaidah ushuliyyah
- juga dilengkapi tela'ah sejarah.
- kaidah fiqh disini berjumlah
31 buah dan disesuaikan dengan huruf hijaiyyah dan jumlah keseluruhan dlobit
fiqhiyyah, dan kaidah ushuliyyah
mencapai 130 buah.
9. الفرائد البهية في القواعد و الفوائد الفقهية محمود حمزة)w.1305 H.)
Ø yang merangkum beragam
kaidah ushuliyyah, fiqhiyyah, dan dlobit-dlobit yang disusun sesuai bab-bab
kitab fikh
Ø
beliau-lah orang pertama yang memilah antara kaidah ushuliyyah
dan dlobit fiqhiyyah
Abad
XIV.
I0. الفرائد البهية محمود افاندي حمزة) w.1305 H.)
Ø
berbentuk mukhtashor, mengikuti urutan bab-bab fiqh dan selalu
diawali dengan artikulasi tekstualis kemudian dalil kaidah dan diakhiri dengan
uraian sebagian furu' kaidah
(مالكية)
Abad V.
النظائر 1 قاضي
عبد الوهاب البغدادي) w.422 H )
Ø
Kitab ini khusus mengkaji masalah-masalah fiqhiyyah yang mempunyai kemiripan karakter hukum.
Ø
Kitab ini sangat unik, karena nama penulis tidak tercantum
pada sampul kitab yang masih berupa manuskrip yang belum di cetak.
Ø
Keunikan lain Beliau memulai setiap satu kaidah dengan satu
tema khusus, kemudian tema tersebut dikembangkan hukumnya ke dalam setiap bab
fiqh..
Abad
VII.
2. انوار البروق في أنواع الفروق شهاب الدين أحمد بن إدريس القرافي )
w. 684 H.)
Ø memuat
548 kaidah dengan desain yang apik, jelas, dan enak dibaca, walaupun tidak
disusun secara sistematis. Didalamnya terkandung kaidah-kaidah dasar,kaidah usulhiyyah,
kaidah furu’iyyah, dan kaidah lughowiyyah.
Ø
Kitab ini sudah berulang kali dimodifikasi dalam berbagai versi, seperti;
1) pada abad VIII ;
a.
ادرار الشروق على انواع الفروق oleh:
سراج الدين قاع بن عبد الله الأنصاري = ابن شطى) w. 723 H.)
b.
مختصر قواعد القرافي ابو عبد الله محمد بن ابراهيم الباقوري)w.707 H.) هامش :
- memilah kaidah-kaidah yang ditulis al-Qarrafi sesuai bidang studinya
masing-masing,begitupun dengan kaidah ushuliyyah dan kaidah lughowiyyah.
Dengan demikian sistematika penulisan al furuq yang cenderung acak dan
tidak tertata rapi, melalui kitab ini menjadi lebih apik dan enak dibaca.
c.
مختصر انوار البروق شمس الدين ابي عبد الله محمد الربع) w. 715 H.) : مختصر
- belum beredar secara umum. Dan manuskripnya
dapat ditemukan di perpustakaan Al Azhar Kairo.
2) pada abad
XIV ;
d.
تهذيب الفروق و القواعد السنية في الأسرار الفقهية على بن حسين) w. 1367 H.)
- untuk mengoreksi plus merekontruksi
kandungan al-furu’ karya al-Qarafi.
- mengikuti metedologi yang dipakai Ibn
Syath dalam syarah idrar al-suruq
yang juga mengkritik al-furu’,
sekaligus melakukan penyulaman atas kekurangan al-furu’ yang di kritik Ibn
Syath.
- ketiga
naskah kitab ini ( al-furu’ karya
al-Kaafi, idrar al-suru’ karya Ibn
Syath, tahdzib al-furu’ karya
Muhammad Ali ), kemudian dicetak bersamaan dalam satu paket, sebab ketiganya
merupakan kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu dalam
mempelajarinya kita harus,mempelajari ketiganya agar tidak terjadi kesalahan
serta agar bisa mendapat kesimpulan atau konklusi hukum yang memuaskan.
Abad VIII.
v
ابو عبد الله محمد بن محمد بن أحمد المقاري (wafaf 758 H). menghasilkan dua kitab;
3.
القواعد
Ø lebih intens mengkaji furu’ madzhab Maliki,
Ø disusun sesuai urutan bab fiqh.
Ø Kaidah yang terkandung dalam kitab ini umumnya
tidak disertai dasar pengambilan dalil, dan juga punya redaksi yang panjang.
Ø Kitab ini memang khilafiyyah.
Ø Kitab ini juga memuat studi khilaf lintas madzhab. Kajian
komperatif inilah yang memberikan nilai lebih bagi kitab ini.
4.
عمل من طب لمن حب
Ø dibagi dalam empat bagian. Yang paling menarik
adalah, bagian kedua yang mengkaji persoalan fiqhiyyah sebanyak 500
masalah, serta bagian ketiga yang memuat 200 kaidah fiqhiyyah. Sayangnya
ke 200 kaidah itu dikaji secara singkat tanpa contoh.
5. القوانين الفقهية (محمد بن أحمد الجيزي) (wafat 741 H).
Ø Memuat rumusan hukum madzhab Maliki dan sekaligus
catatan mengenai rumusan fiqh madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Ø Model penulisannya adalah mula-mula menyebutkan
madzhab Maliki, lalu dirangkai dengan pendapat tiga madzhab lainnya.
Ø Yang agak unik dari kitab ini adalah dicantumkannya
sepuluh bab yang berisi kajian tauhid pada permulaannya. Dan bagian akhir kitab
ini berisi sejarah dan kisah para pemimpin, serta studi tentang ilmu adab.
Ø Keistimewaan kitab ini
barang kali terletak pada stimulus pengarang dalam menggunakan pertanyaan dan
menyebutkan perbedaan jawabannya.
Abad IX.
6. المهذب في ضبط قواعد المذهب (ابو عبد الله محمد بن
أحمد) w. 889 H
Ø ini merupakan kitab satu-satunya madzhab maliki
yang dikarang pada abad IX.Sayangnya kitab ini
belum di cetak.
Abad X.
7. المنهاج المنتخب (ابو الحسن على بن قاسم
الزقاق)
Ø dalam bentuk nazhom
mencapai 437 bait dan secara khusus mengkaji koleksi kaidah Imam Malik
Ø disyarahi
oleh :
e.
المنجور على المنهاج المنتخب (ابو العباس أحمد بن على المنجور)
- banyak
mengadopsi kandungan kitab al-qawa’id
karya al-Maqqari, al-furu’ karya
al-Qarrafi, serta al-masalik karya
al-Wansyarisi. Ketiga kitab inilah yang menjadi rujukan oleh beliau dalam
mengulas kaidah fiqh dalam kitab ini.
f.تكملة المنهاج المنتخب (ابو عبد الله محمد بن
أحمد ميارة) (w. 1072 H)
- penyempurna
dari nazham manhaj al-muntakhab karya
al-Ziqaq. Dalam kitab ini terdapat 671 bait. Kitab ini ditulis pada abad ke XI
v ابو العباس أحمد بن يحيى الو
نشارسي menghasilkan dua kitab ;
8.
ايضاح المسالك إلى قواعد إمام مالك
Ø dicetak
dalam satu jilid.
Ø Kaidah-kaidah yang tercantum di dalam kitab
ini ditulis secara acak dan tersebar di berbagai halaman, bahkan banyak
diantaranya ditulis dengan nada pertanyaan.
Ø Beliau belum memilah antara kaidah fiqhiyyah dan ushuliyyah.
Ø Kaidah
yang termuat dalam kitab ini secara keseluruhan berjumlah 118.
Ø disyarahi
oleh:
g.
النور المقتبس في قواعد أنس بن مالك (عبد الواحد بن الونشارسي) (w. 955 H).
- Sayangnya
kitab ini belum dicetak dan salah satu manuskrip aslinya berada di Madrid spanyol.
9. عدة البروق في تلخيص ما في
المذهب من الجموع و الفروق
Ø mengkaji pemasalahan furu’iyyah secara tuntas dan menyeluruh.
Ø disusun secara sistematis sesuai urutan bab
fiqh.
10. الكلية (محمد
بن أحمد بن محمد المكناسي) (w. 919 H)
Ø
Walaupun belum dicetak secara resmi
namun kitab ini banyak ditemui diperpustakaan Arab dan Afrika.
Abad
XIV.
11. اليواقيت الثامنة في نظام عالم المدينة (ابو
الحسن على بن عبد الواحد الأنصاري)
Ø Dalam
bentuk nadzom
12. قواعد الإمام مالك (ابو محمد بن عبد الرحمن
بن يوسف المسجني)
Ø khusus
mengkaji koleksi kaidah fiqh Imam Malik.
Ø sistematika
penulisannya banyak mengikuti cara yang ditempuh al-Wansyarisi dalam idlah al-masalik.
Ø terdiri
dari 83 nadzham, serta banyaknya halaman kitab ini berjumlah 1723 halaman.
13. النظائر الفقهية (ابن عبد محمد المكنسي)
Ø mengkaji
masalah-masalah al-nazha’ir al-fiqhiyyah.
Ø Kitab
ini belum dicetak dan tebalnya mencapai 862 halaman.
(شافعية)
ِِِِِِAbad
V.
1. الفروق (ابو
محمد عبد الله بن يوسف بن عبد الله الجويني)
(w. 438 H).
Ø khusus
membahas masalah-masalah furuqiyyah
(perbedaan-perbedaab istilah fiqh).
Ø mengkaji
ilmu furuq pada permulaan kitabnya, disertai dengan perbedaan prinsip di antara
beragam masalah yang memiliki keserupaan, lalu diteruskan dengan kajian seputar
perbedaan masalah-masalah ushuliyah, baru kemudian masuk pada pokok bahasan
yakni masalah furuqiyyah.
Ø mirip
karya Al-Muzani, Al-mukhtashor
2. الفروق (ابو
العباس أحمد بن محمد الجرجاني) (w. 482 H).
Ø juga
mengulas masalah-masalah furuqiyyah
mazhab Syafi’i dalam kitab
Ø sesuai
urutan bab Fiqh, disamping penyisipan beberapa catatan penting dalam setiap
kajiannya.
Abad VII
3. القواعد في الفروع
الشافعية (ابو
الحامد محمد بن ابراهيم الجاجرمي)
(w. 613 H).
Ø Kitab
ini mendapat sambutan hangat dari para ulama’ dan pelajar, terutama pada masa
hidup sang pengarang
4. تخريج الفروع على الأصول (ابو
المناقب شهاب الدين محمود الزنجاني)
(w. 656 H).
Ø disertai
dengan metedologi istinbath (ushul
fiqih) dari dua pendiri madzhab, yakni Syafi’i dan Hanafi, kemudian menyebutkan
sebagai furu’ fiqhiyyah yang termasuk
cakupan kaidah bersangkutan.
5. (عز الدين بن عبد السلام) قواعد الأحكام في مصالح
الأنام (w. 660 H),
Ø marangkum
semua permasalahan fiqhiyyah hanya
dalam satu patron’ dasar, yakni i’tibar
al-mashalih wa dar’ al-mafasid.
Ø
disyarahi
oleh :
a.
الفوائد الجسام على قواعد ابن عبد السلام (عمر بن رسلان البلقني) (Wafat 805 H)
- memulai setiap persoalan dengan terlebih dahulu
menulis naskah asli Izzuddin. Kemudian diteruskan dengan tanggapan seputar
tulisan itu, tanggapan bisa dimaksud berbentuk penjelasan, catatan, koreksi,
bahkan kritik atas pendapat Izzuddin. Kitab ini ditulis pada abad ke VIII.
Abad VIII
6. الأشباه و النظائر (صدر
الدين محمد بن عمر = ابن وكيل) (wafat 716 H).
Ø mengkaji kaidah-kaidah fiqh yang digali langsung
dari beragam persoalan fiqhiyyah yang memiliki kesamaan karakter dan
hukum.
Ø Dimodifikasi dengan berbagai versi:
v صلاح الدين خليل بن كيكالدي العلائي (wafat 761 H). yang menyarahinya dengan dua kitab ( b dan d)
b. المجموع المهذب في قواعد المذهب
- disyarahi pada abad ke IX oleh:
c. الأشباه و النظائر (عمر
بن على / ابن ملقن)
(w.
804 H)
- kitab
ini adalah hasil modifikasi dari kedua kitab, yaitu;الأشباه و النظائر dan المجموع المهذب في قواعد المذهب
-
Penulisannya
disesuaikan dengan urutan bab fiqh.
d. الأشباه و النظائر في فروع الفقه الشافعي
- Dua kitab (b dan d)diatas memberi banyak tambahan
atau catatan atas Al Asybah karya Ibnu Wakil, serta menyusunnya dengan sangat
sistematis, khusus untuk kaidah-kaidah yang terkandung dalam kitab Al Majmu’
Al Mudzahhab dipilah dalam media tiga medium pokok: yakni lima kaidah dasar, kaidah-kaidah ushul, dan
kaidah-kaidah fiqh.
e.
الأشباه و النظائر (تاج
الدين عبد الوهاب بن علي بن عبد الكافي السبكي) (w.771 H).
- Beliau memilah kitab ini kedalam bab-bab berikut,
pertama bab kaidah dasar,
kedua bab kaidah-kaidah yang
mengandung furu’ dalam berbagai bab fiqh,
ketiga bab kaidah-kaidah yang
hanya masukl dalam bab fiqh,
keempat kajian masalah-masalah
kalamiah yang memunculkan furu’-furu’ fiqhiyyah,
kelima pembahasan tentang
pesoalan-persoalan ushuliyyah yang memuat furu’-furu’ fiqhiyyah,
keenam bab seputar
istilah-istilah arab atau kaidah-kaidah nahwuyang mempunyai persamaan prinsip
dengn kaidah-kaidah fiqhiyyah,
ketujuh bab mengenai sebab-sebab
terjadinya perbedaan pendapat dikalangan fuqaha’ beserta landasan dalil
masing-masing pendapat dan contoh-contoh konkritnya,
kedelapan pembahasan berbagai
prinsip-prinsip fiqhiyyah yang sangat terperinci dan nyaris lengkap, seperti
kajian lengkap hakikat dzimmah, dhobith, tentang khulu’ atau kajian
seputar Al ghaz. Bagian terakhir ini dibagi dalam berbagai kaidah,
faidah, dlobith, maupun fasal.
-
Kitab ini ditulis pada abad
ke VIII
v جمال الدين عبد الرحيم بن الحسن الإسناوي (w.
772 H). menghasilkan dua kitab;
7. نزهة النوادر في رياض النظائر
Ø memuat beragam masalah
nazha’ir,dan pada bagian akhirnya mengulas persoalan
fiqh di tinjau dari aspek perbedaan dan persamaaanya.
8. مطالع الدقائق في تحرير الجوامع و الفوارق
Ø menjelaskan setiap dua persoalan fiqhiyyah dan dua
aspek sekaligus, aspek persamaan (jami’) dan titik perbedaan (fari’), dengan
menerangkan latar belakang masalah, kemudian titik temunya, serta
perbedaan-perbedaan prinsipil keduanya.
Ø disusun sesuai urutan bab-bab fiqh, ditambah
catatan penting soal fiqhiyyah
9. المنثور في القواعد (بدر
الدين محمد الزركشي)
(w. 794 H),
Ø sesuai urutan huruf hijaiyyah.
Ø Didalamnya termuat beragam kaidah fiqh, illat hukum, dlabith,hingga detil-detil
persoalan fiqhiyyah dengan berbagai altikulasi yang sangat luas dan dengan tulisan yang
sistematis.
10. القواعد (شريف
الدين عيس الغازي) (w. 799 H)
Ø memuat banyak kaidah-kaidah fiqh dengan
pengecualian-pengecualiannya, serta tambahan kajian tentang alghaz milik al-Asnawi yang
dilengkapi oleh al-Ghazi.
Abad X
11. الأشباه و النظائر (جلال
الدين عبد الرحمن بن ابي بكر بن محمد السيوطي) (w 911 H).
Ø kitab
ini beliau merangkai beragam kaidah, dlabith, nazhair, hingga detail-detail masalah
lainnya dengan klasifikasi yang sangat sistematis dan mudah di cerna.
Ø Konsep
penulisan versi as-Suyuti kedalam tiga kelompok besar, yakni kaidah-kaidah yang mempunyai medium yang cukup menyeluruh,
kaidah-kaidah yang mengandung jangkauan furu’
mayoritas, kaidah–kaidah yang masih diperselisihkan.
Ø kitab
ini menjadi salah satu kitab istimewa dengan sitematika penulisan terbaik
dizamannya.
Ø
Diringkas menjadi nadzom dalam:
f.
الفرائد البهية (ابو بكر بن ابي القاسم الأهدل اليمني) (w. 1035 H).
-
kitab ini kemudian disyarahi pada abad ke
XIII dengan :
g.
المواهب السنية (عبد
الله بن سليمان الجرهازي) (w. 1201 H).
- Sistematika
penulisannya yakni terdiri dari tiga bagian;
(1) lima kaidah yang memuat
cakupan kaidah yang universal, (2) kaidah yang memuat cakupan furu’ cukup banyak namun tak sebanyak
cakupan yang pertama,
(3) kaidah-kaidah
yang masih diperdebatkan.
- kemudian kitab ini dimodifikasi lagi pada abad ke XIV oleh dua kitab dibawah ini ( h dan I ):
h.
إيضاح القواعد الفقهية (عبد
اله بن ساعد محمد عبادي الحضرمي)(w.
1410)
- merupakan ringkasan dari al-mawahib al-saniyyah
- sitematika penulisannya mengikuti metode al-asybah wa al-nazha’ir karya
al-Suyuti.
- Secara umum kitab ini dipilah kedalam empat bagian;
pertama adalah muqadimmah yang berisi uraian tantang latar belakang
sejarah,sistematika,metodologi, manfa’at, dan fungsi mempelajari kaidah fiqh,
kedua berisi uraian lima kaidah kubra,
ketiga menguas kaidah aghlabiyyah,
keempat membahas kaidah yang formulasinya masih diperdebatkan oleh para
fuqoha’.
i.
فوائد الجنية (ابو
الفيض محمد ياسين بن عيس الفداني المكي)
- cukup
kritis dan komprehensip dalam mengulas isi kitab
Mawahib Sanniyah, baik dari sisi bahasa, contoh, uraian, pengembangan masalah,
hingga profil-profil fuqoha' dalam
setiap bagiannya.
Abad XI
12. الإعتناء في الفرق و الإستثناء (بدر
الدين محمد بن ابي بكر بن سليمان البكري)
Ø Mengandung 600 kaidah dan disusun sesuai
urutan bab fiqh.
Ø Model
penulisannya per kaidah dimulai dengan penjalasan singkat tentang masalah fiqh,
lalu menyebutkan kaidah, serta diakhiri dengan pengecualian-pengecualiannya.
Abad XIII
13. شرح القواعد الخمس (عبد الله بن علي سويدان)
( w. 1234 H),
Ø kitab
ini pada mulanya membahas lima
kaidah kubra, namum pada bagian
akhirnya beliau juga menyinggung
beberapa kaidah fiqh lainnya selain kaidah kubra.
(حنابلة)
Abad
VII
1. الفروق (ابو عبد الله محمد بن عبد الله السموري) (w. 616 h)
Ø kitab pertama karya ulama’ madzhab hambali,
Ø membatasi kajiannya hanya pada masalah-masalah furuqiyyah.
Ø Salah satu keistimewaannya terletak pada salah satu
upaya penulisnya untuk selalu mengomparasikan setiap perbedaan prinsip antar
persoalan fiqih dipandang dari sisi yuridisnya, baik al-qur’an maupun hadist.
Ø Sayangnya kitab ini belum di cetak dan manuskripnya
berada di perpustakaan Imam bin Sa’ud al-Islamiyyah, Riyadl, Arab Saudi.
Abad
VIII
2. القواعد النورانية
الفقهية (أحمد
بن تيمية) (w. 728 h)
Ø Jika
dilihat dengan sekilas kitab ini agaknya Cuma membahas persoalan khilaf antar
ulam’ dan tidak sedikitpun mencerminkan sebagai kitab kaidah. Padahal tidak
demikian, didalamnya terdapat kajian ilmun fiqh walaupun dengan porsi terbatas.
memang tidak menulis secara eksplinsit kaidah-kaisdah fiqh yang tetuang dalam
kitab ini, sehigga di butuhkan penalaran dalam untuk memahaminya.
v نجم الدين سليمان
بن عبد القوي الطوفي (w. 716 h)yang menghasilkan dua kitab ;
3. القواعد الصغرى
4. القواعد الكبرى
Ø kedua
ini secara khusus mengkaji kaidah-kaidah fiqh madzhab hambali tampa mengaitkannya dengan madzhab yang lain.
5. القواعد الفقهية (ابن القاضى الجبل أحمد بن الحسن) (w. 771 h)
Ø kaidah-kaidah
yang terkandung dalam kitab ini umumnya bebentuk kalam matsal (pribahasa) yang sangat ringkas, sehingga membutuhkan
penalaran dan pencernaan yang mendalam untuk memahami isi yang terkandung.
6. الإيضاح في الفقه
الإسلامي (ابو
الفرج عبد الرحمن بن رجب) (w. 795 h)
Ø memuat
sekitar 160 kaidah
Ø disusun
sesuai urutan bab fiqh.
Ø Kaidah-kaidah
yang tertulis di dalamnya disusun sesuai tema-tema tertentu,
Ø rata-rata
mempunyai redaksi yang panjang.
Ø juga
terdapat catatan penting madzhab hambali yang bisa menambah kekayaan
pengetahuan bagi si pembacanya.
Ø belum
memilah antara kaidah dan dlabith.
Abad
X
7. مغني ذوي الأفهام
عن الكتب الكثيرة في الأحكام (جمال
الدين يوسف بن عبد الهادي)(w. 909)
Ø lebih
banyak mengintensifikasi pembahasan pada furu’iyyah.
Namun pada bagian akhirnya banyak menyinggung kajian kaidah-kaidah fiqh yang
ditulis secara acak dan tanpa urutan yang jelas.
Ø Jumlahnya
mencapai 70-an kaidah.
Abad
X
8. (عبد
الرحمن بن الناصر السعدي) رسالة في القواعد (w. 1379 H)
Ø kitab
ini adalah syarah dari nadzom yang ditulis pengarangnya sendiri yang berjumlah
47 bait, sehingga kaidah –kaidah yang tertulis didalamnya tidak terlalu banyak.
KITAB KAIDAH LINTAS MADZHAB
الوجيز في إيضاح الفقهية والكلية (دوكتر محمد صدقي بن
أحمد البورنو )
Ø Kitab
ini memang bertujuan mengurai kontradiksi guna membangun sintesa pendapat antar
madzhab tanpa harus berpihak pada madzhab manapun di antara ke empat madzhab
tersebut.
Ø diterbitkan pertama kali pada 1404 H./1983 M.
Epilog
Demikianlah
sedikit kupasan tentang kitab-kitab kaidah fiqh. Yang perjalanannya
menyimpulkan bahwa ;
Pertama, kemunculan dan pembukuan kaidah-kaidah
fiqhiyyah selalu mengikuti laju perkembangan fiqh, jika kajian fiqh mengalami
kemandekan, maka kaidah fiqh pun juga terkena imbasnya, begitupun sebaliknya.
Kedua, kemunduran ranah ijtihad justru membuat khazanah penulisan
kitab-kitab kaidah semakin banyak. Ijtihad satu madzhab ternyata tidak membuat
aktifitas penulisan menurun, melainkan semakin meningkat.
Ketiga, berkat kesungguhan ulama-ulama madzhab,
akhirnya kajian kaidah fiqh yang semula sekedar sisipan-sisipan yang tercecer
menjadi disiplin ilmu yang mandiri dengan metodologi yang tersendiri pula.
Sesuatu yang dulunya asalnya dari ketidak sengajaan, kini telah menjadi
kesengajaan yang melahirkan ratusan bahkan ribuan metode baru dalam setiap
perkembangannya. Bahkan pada abad post modern ini, beberapa kalangan tidak
hanya " bermain " pada wilayah rumus hukum. Artinya kaidah fiqh
menempati tempat ushul fiqh yang bisa digunakan untuk penggalian hukum. Nah,
bisakah hal tersebut memang benar-benar bisa tercapai? Wallahu A'lam!
Sumber : Buku "Formulasi Nalar Fiqh"
0 comments:
Posting Komentar