Senin, 11 April 2011

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Talasemia

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Anak dengan Talasemia

Langkah pertama : Pengkajian

A. Data Subyektif

1. Identitas Anak
Mulai dari nama, umur, jenis kelamin, alamat untuk pengenalan status
2. Identitas Orang tua
Nama dan umur orang tua : untuk pengenalan status.
Agama : perlu dikethui oleh petugas dalam rangka pemberian dukungan support terhadap orang tua klien
Suku/bangsa : untuk mengetahui bahasa kebiasaan orang tu
Pendidikan : untuk mengukur kemampuan orang tua klien dalam menerima informasi dan konseling dari petugas
Pekerjaan : mengetahui tentang sosial ekonomi orang tua
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal dan keadaan lingkungan
3. Keluhan utama
Keluhan utama yang dialami anak saat datang memeriksakan diri pada pengkajian didapatkan anak terlihat lemah, pucat, tak ada nafsu makan.
4. Alasan kunjungan
Adanya anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah (talasemia)
5. Riwayat kesehatan sekarang
Anak dalam keadaan pucat, lemah, dan nafsu makan menurun. Ini merupakan tanda-tanda anak untuk dilakukan transfusi ulang dengan kondisi anak yang saat ini mengalami penykit talasemia.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya ada turunan dari orang tua yang mengandung Hb S juga. Dapat hanya ayah saja bila salah satu orang tua misalnya ayah yang mengandung Hb S, anemia tidak terlalu berat.
7. Riwayat kesehatan anak yang lalu
Biasanya mulai dari umur 3 bulan anak sudah mengalami anemis
8. Riwayat Obstetri
a. Riwayat antenatal (Kehamilan)
Selama ibu hamil biasanya tidak ada gangguan dalam kehamilannya
b. Riwayat intranatal (persalinan)
Ibu melahirkan pada anak UK 38 – 40 minggu dengan BB > 2500 gram PB > 45 cm, cara spontan.
c. Riwayat post natal (nifas)
Saat nifas ibu perdarahannya ...
d. Riwayat neonatal
BBL > 2500 gram, PB > 45 cm, bayi lahir dalam keadaan sehat
9. Riwayat Imunisasi
Pada usia 0 – 7 tahun anak mendapatkan imunisasi Hb uniject, BCG, DPT, polio dan campak
10. Pola kebisaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Biasanya nafsu makan anak menurun bahkan tidak ada nafsu makan
b. Pola aktifitas
Aktifitas anak akan menurun, dan senang tiduran daripada melakukan aktifitas lain dengan kondisinya yang lemah
c. Pola istirahat dan tidur
Anak lebih senang tiduran dan kebanyakan nak menghabiskan waktunya hanya untuk tidur
d. Pola eliminasi
Pada anak dengan talasemia pola eliminasi juga akan menurun, berhubungan dengan asupan nutrisi dan elektrolit yang berkurang
e. Pola kebersihan
Anak akan selalu membutuhkan pertolongan saat mandi, ganti baju dan lainnya, karena berhubungan dengan kondisinya yang lemah.


B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
TTV : RR : 15 – 30x/menit S : 365oC
N : 80 – 100x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : rambut hitam, besih, tidak da benjolan abnormal
Muka : pucat, kulit tampak kekuning-kuningan
Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva tampak pucat (anemia)
Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut : simetris, bibir lembab
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun bendungan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : simetris, tidak tampak adanya benjolan abnormal
Genetalia : bersih
Anus : tidak hemoroid
Ekstrimitas atas : simetris, tidak ada gangguan pergerakan
Ekstrimitas bawah : simetris, tidak ada gangguan pergerakan


b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis
Abdomen : biasanya teraba pembesrn limfa dan hati, sehingga mempengaruhi gerak si pasien.
c. Perkusi
Terdapat hipertimpani pada lambung karena kurangnya asupan nutrisi yang masuk ke lambung
d. Auskultasi
Dada : ronchi (-), wheezing (-)
Abdomen : bising usus  normal
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan arah untuk mengetahui hemoglobin (mengetahui penyebab secra kuantitatif dan kualitatif)


Langkah Kedua : Identifikai Diagnosa Masalah

Dx : Anak dengan talasemia
Ds : yang dialami anak saat ini, lemah, pucat, nafsu makan menurun
Do : Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
TTV : RR : 15-30x/menit S : 365-375oC
N : 80 – 100x/menit
Masalah : Kebutuhan nutrisi
Resiko terjadi komplikasi akibat transfusi darah
Gangguan psikososial dan rasa aman/ nyaman


Langkah Ketiga : Antisipasi Masalah Potensial

Potensial terjadi gagal jantung


Langkah Keempat : Identifikasi Kebutuhan Segera

  • Berikan transfusi darah
  • Berikan makanan peroral yang cukup gizi
  • Berikan kebutuhan rasa aman/nyaman


Langkah Kelima : Intervensi

Dx : Anak dengan talasemia
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan anak tidak lemah dan pucat
Kriteria hasil : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV dalam batas normal
RR : 15-30x/menit
N : 80-100x/menit
S : 365-375oC


Intervensi
1. Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang kondisi anaknya
R:/ Penjelasan yang cukup membuat keluarga klien lebih kooperatif
2. Lakukan observasi TTV
R:/ Deteksi dini adanya komplikasi
3. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam melakukan tindakan
R:/ Antisipasi kerjasama dalam asuhan kebidanan


Masalah I : Kebutuhan nutrisi
Tujuan : Mempertahankan asupan nutrisi agar kebutuhan terpenuhi
Kriteria hasil : Intake nutrisi terpenuhi


Intervensi
1. Berikan makanan peroral yang cukup gizi, tetapi tidak boleh diberikan makanan yang mengandung besi seperti; hati atau sayuran seperti kangkung, bayem atau makanan lain yang mengndung besi.
R:/ Untuk memperbaiki kondisi tubuh dan menghindari kelebihan zat besi
2. Beritahu ibu klien untuk membantu memberikan makanannya atau menyuapi
R:/ Klien memerlukan bantuan seperti disuapi pad saat makan karena masih dalam keadaan lemah




Masalah II : Resiko terjadi komplikasi akibat transfusi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan anak tidak terjadi komplikasi akibta transfusi
Kriteria hasil : tidak terjadi komplikasi


Intervensi
1. Beritahukan keluarga klien membawa anaknya kembali untuk melakukan transfusi ulang
R:/ Untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
2. Jelaskan kepada keluarga klien bahwa anaknya harus melakukan transfusi setiap ada tanda-tanda seperti anak lemas dan nafsu makan berkurang
R:/ Agar kesehatan anak tetap terjaga


Masalah III : Gangguan psikososial dan rasa aman / nyaman
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan pasien terpenuhi rasa aman / nyaman
Kriteria hasil : rasa aman terpenuhi


Intervensi
1. Beritahukan kepada keluarga klien untuk memberikan perhatiannya kepada klien
R:/ Agar psien terpenuhi dari rasa aman
2. Berikan dorongan pada klien agar timbul semangat hidupnya
R:/ Agar pasien terpenuhi dari rasa aman


Langkah Keenam : Implementasi

Implementasi sesuai dengan rencana jenis tindakan bisa dikerjakan oleh bidan, kolaborasi, keluarga klien


Langkah ketujuh : Evaluasi

Evaluasi berhubungan dengan penatalaksanaan serta didasari atas tujuan dan kriteria.
Dalam evaluasi menggunakan format SOAP, yaitu :
S : Data yang diperoleh dari wawancara langsung dari keluarga pasien
O : Data yang diperoleh dari perusahaan
A : Pernyataan yang terjadi dari data subyektif dan data obyektif
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai masalah

0 comments: