Kamis, 21 April 2011

Ancaman Napza Bagi Remaja

Ancaman Napza Bagi Remaja

Napza merupakan singkatan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya yang bekerja pada pusat penghayatan kenikmatan otak sebagaimana kenikmatan sensasi, makan, dan stimulasi seksual. Karena itu bagi yang sudah menghayatinya selalu muncul dorongan kuat untuk menggunakan napza guna memperoleh kenikmatan lahir batin atau eforia. Semakin kuat napza mempengaruhan pusat-pusat penghayatan maka semakin kuat pula potensi ketergantungan yang akan ditimbulkan.

Jenis napza yang dibedakan dari dampak yang dihasilkan.

Stimulan (perangsang)

Obat jenis ini meningkatkan aktivitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat perangsang bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, peredaran, pernapasan, serta mengerutkan urat nadi. Obat perangsang yang banyak dipakai adalah nikotian (dari rokok/ tembakau), kafein (terdapat dalam kopi, the, dan minuman ringan), amfetamin, kokain.

Anti depresan

sistem syaraf pusat dan otonom. Obat antidepresan memberi perasaan Yaitu sejenis obat yang mempunyai kemampuan untuk memperlambat fungsi melambung tinngi, memberikan rasa bahagia semu, pengaruh anestesi (pada indra perasa), mengurangi rasa sakit, penghilang tegang dan kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernapasan, serta dapat berfungsi sebagai obat penenang. Jenis obat kelompok ini di antaranya obat penenang hipnotis, benzodiazepines, obat tidur, analgesik narkotik (opium, morfin, heroin), analgesik nonnarkotik (aspirin, parasetamol) serta anatesia umumnya.

Halusinogen

Sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi spektrum pengubah rangsangan indra yang jelas dan mengubah perasaan dan pikiran. Akibat yang disebabkan halusinogen bisa berbeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai lain yang ragamnya mulai dari perasaan gembira yang luar biasa sampai dengan perasaan nyeri yang luar biasa.pula.

Klasifikasi napza yang lain

Adalah jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap sistem syaraf pusat dan otonom, namun berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter).Ketika sedang sakit, neurotaransmitter itu diyakini mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat dan keterampilan motorik.

Nafsa merupakan ancaman untuk remaja

Melihat dampak dan bahaya yang ditimbulkan, napza merupakan ancaman bagi kaum remaja kita umumnya. Mengapa demikian? Karena remaja yang berusia 15 - 16 tahun sedang mengalami perkembangan fisik, psikologi, maupun sosial yang pesat yang dapat merupakan faktor pendorong remaja untuk mencoba, menggunakan, bahkan kecanduan napza.

Perubahan fisik yang cepat membentuk ciri utama yaitu mereka merasa sudah bukan anak kecil lagi walaupun sesungguhnya mereka belum dewasa, baik secara mental, emosional, maupun spiritual. Mereka sangat ingin tampil seperti orang dewasa, bahkan ingin memperoleh identitas pribadi. Namun pada kenyataannya mereka mudah ikut trend dan terbawa arus teman dalam pergaulan sehari-hari. Apabila orangtua terlalu menuntut tanggung jawabnya sebagai orang dewasa maka dapat menimbulkan kecemasan dan kebingungan dalam diri mereka.

Kemampuan intelektual yang berkembang pesat menimbulkan rasa ingin tahu mereka yang besar sekali termasuk ingin mencoba napza dan seks. Misalnya merokok dan menghisap ganja. Pada umumnya merokok dan minum alkohol dipandang sebagai lambang kedewasaan. Keinginan mengurangi ikatan secara emosional dengan orangtua membuat remaja sering berbohong terutama jika sedang menghadapi kesulitan pribadi tertentu. Apabila faktor pengawasan orangtua berkurang, maka gerak-gerik mereka kurang terawasi dengan baik.

Dalam menghadapi perubahan sosial, khususnya dalam upaya melonggarkan ikatan orangtua, remaja kerap membutuhkan teman sebaya, termasuk lawan jenis. Remaja sangat bangga jika berkelompok, walaupun ada aturan atau norma yang tidak baik yang sulit ditolaknya. Namun meskipun berkelompok mereka belum memiliki mental yang kuat untuk menghadapi tekanan persaingan dan monotonnya kehidupan sehari-hari. Napza terlihat sangat menarik, menyenangkan, dan seolah-olah menjadi jalan pintas untuk melarikan diri dari keadaan stres dan rutinitas sehari-hari.yang membosankan.

Alkohol dan ganja tidak hanya digunakan untuk rekreasi akhir pekan, tetapi juga dipakai sepanjang pekan. Begitu pula dengan shabu atau metamphetamine dan heroin sudah jadi akrab dan terkenal di kalangan remaja.

Orangtua yang terlalu ketat atau banyak memberi aturan dan larangan pada anak remaja dapat menimbulkan sikap memberontak, antara lain justru dengan menggunakan napza yang sudah pasti dilarang orangtua.

Ciri-ciri remaja pengguna napza


Remaja yang menjadi pengguna napza secara umum dapat dilihat dengan ciri perilaku sebagai berikut :
  • Kurang giat belajar atau malas.
  • Kurang percaya diri, rendah diri, citra diri negatif.
  • Mudah terpengaruh
  • Mudah kecewa dan menjadi agresif atau destruktif.
Faktor pencetus untuk menyalahgunakan nafsa

Faktor orangtua yang ikut menjadi pencetus remaja menjadi penyalahguna napza adalah orangtua yang :
  • Kurang komunikatif dengan anak
  • Terlalu menuruti kemauan anak (permisif)
  • Terlalu mengatur dan menuntut anak berprestasi
  • Terlalu sibuk dan kurang memberi perhatian pada anak
  • Tidak sepaham dalam mendidik anak
  • Tidak konsisten dengan janji-janji
  • Kurang harmonis, sering bertengkar, berselingkuh.
  • Kurang nenanamkan etisme perilaku baik buruk atau boleh dan tidak boleh.

Lingkungan sekolah yang mendorong terjadimya penyalahgunaan napza:
  • Sekolah kurang berdisiplin dan tidak tertib
  • Sering tidak ada pelajaran pada waktu jam sekolah
  • Pelajaran yang diberikan membosankan
  • Guru kurang pandai mengajar
  • Guru kurang pandai berkomunikasi dengan siswa.
  • Sekolah tidak mempunyai kegiatan dan fasilitas yang memadai untuk menampung serta menyalurkan kreativitas siswa.
Selain faktor-faktor tersebut, yang tidak kalah pentingnya mempengaruhi perilaku remaja berkaitan dengan penyalahgunaan napza adalah kondisi masyarakat sekelilingnya yang kurang baik,yaitu:
  • Napza mudah diperoleh
  • Harga napza semakin murah
  • Sikap tak acuh seolah membiarkan penyalahgunaan napza

Penanggulangan terpadu

Sudah saatnya penanggulangan terpadu masalah napza harus terpadu meliputi hal-hal:
  • Pengurangan suplai (supplay reduction). Dengan penegakan hukum yang jelas terutama bagi pada bandar dan pengedar napza.
  • Pengurangan permintaan (demand reduction). Pemberian penyuluhan dan informasi yang jelas tentang bahaya napza agar remaja tidak mencoba-coba.
  • Pengurangan dampak buruk (harm reduction). Segera berobat dan tidak lagi menyalahgunakan napza.Bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi IDU (intervenous drug users) dengan menyediakan jarum suntik steril atau memberi penyuluhan cara-cara disinfeksi jarum suntik agar dapat membatasi penyebaran virus hepatitis dan HIV


0 comments: